Ribuan Warga Jerman Turun ke Jalan Protes Lockdown Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, BERLIN – Jenuh terus berada di rumah, ribuan warga Jerman turun ke jalan memprotes peraturan pembatasan sosial akibat Pandemi Covid-19. Pemerintah Jerman secara tegas melarang aksi unjuk rasa karena khawatir penyebaran Covid-19 akan semakin luas.

Minggu 29 Agustus 2021, mengutip DW.com, kepolisian Jerman melarang sembilan aksi unjuk rasa yang sudah direncanakan. Salah satunya gerakan Querdenker yang berbasis di Stuttgart. Gerakan anti peraturan pembatasan sosial yang paling menonjol di Jerman.

Demi merespons rencana aksi unjuk rasa lebih dari 2.000 petugas polisi ditempatkan di seluruh kota. Sementara unjuk rasa tandingan yang dinamakan ‘Love Train’ berusaha mengimbangi dengan musik tekno. Unjuk rasa yang mendukung peraturan pembatasan sosial pemerintah demi menahan laju penyebaran virus itu juga menarik banyak peserta.

Unjuk rasa anti-peraturan pembatasan sosial digelar ketika muncul perdebatan di Jerman tentang bagaimana dan apakah perlu memberlakukan pembatasan sosial bagi masyarakat yang tidak divaksin. Pertanyaan yang semakin perlu dijawab mengingat semakin tingginya kasus infeksi harian.

Demonstrasi serupa pernah digelar di Berlin pada awal Agustus 2021 lalu. Unjuk rasa itu berakhir dengan bentrokan dan ratusan orang ditahan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini