Heboh Skandal Seks di Alibaba, Bos Lecehkan Karyawan

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Masyarakat Cina terguncang. Pelecehan seksual dialami seorang karyawan raksasa e-commerce Cina, Alibaba Group Holding Ltd. Skandal tersebut pun viral di sosial media dan kini dalam penyelidikan.

Skandal ini muncul setelah seorang karyawan wanita Alibaba menceritakan pelecehan yang dialaminya melalui situs web microblogging Cina Weibo. Pihak Alibaba memastikan tak akan toleransi atas perbuatan tersebut. ”Alibaba Group memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap pelanggaran seksual, dan memastikan tempat kerja yang aman untuk semua karyawan. Hal ini adalah prioritas utama Alibaba,” kata juru bicara Alibaba, seperti dilansir Reuters, Minggu 8 Agustus 2021.

Manajemen Alibaba juga membentuk satuan tugas internal guna menyelidiki kasus pelecehan seksual di lingkungan kerja mereka, di mana kepolisian di kota Jinan, Cina juga sudah memulai penyelidikan serupa. ”Kami telah melakukan skorsing kepada pihak-pihak terkait yang dicurigai melanggar kebijakan dan nilai-nilai kami, dan telah membentuk satuan tugas internal khusus untuk menyelidiki masalah ini dan mendukung penyelidikan polisi yang sedang berlangsung,” katanya.

Kisah pelecehan seksual bermula dari unggahan seorang karyawan wanita di Weibo. Karyawan Alibaba tersebut menceritakan kisah pelecehan yang dialaminya saat dalam perjalanan bisnis. Wanita yang tak mengungkapkan identitasnya tersebut menyebut insiden terjadi pada Selasa 27 Juli 2021 lalu. Saat itu, bosnya memaksa melakukan perjalanan bisnis dengannya.

Kemudian mereka bertemu dengan salah satu klien di kota Jinan, sekitar 900 kilometer dari kantor pusat Alibaba di Hangzhou. Saat pertemuan itulah, klien tersebut mencium korban. Kala itu, korban mabuk dan mendapati dirinya dalam keadaan tanpa busana di sebuah kamar hotel. Sayangnya, korban tak mengingat kejadian apa yang dialaminya malam sebelumnya.

Korban pun mengecek rekaman CCTV yang dia peroleh dari pihak hotel. Terlihat sang atasan memasuki kamar itu empat kali sepanjang malam.

Sekembalinya ke Hangzhou, korban melaporkan kejadian yang dialaminya ke pihak HRD pada 2 Agustus lalu. Korban meminta atasannya dipecat. Pada awalnya pihak HRD setuju namun laporan tersebut akhirnya tidak ditindaklanjuti.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini