Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal III Tetap Positif

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 diproyeksikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad akan turun sekitar 3-4 persen dari kuartal II sebesar 7,07 persen secara year on year (yoy).

“Pertumbuhan ekonomi memang tetap positif, artinya kita sudah keluar dari resesi, tapi cenderung mengalami penurunan dibandingkan kuartal II 2021. Polanya hampir sama dengan negara lain yang mempertahankan pertumbuhan,” katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat 6 Agustus 2021.

Menurutnya, kontraksi perekonomian pada kuartal III tahun lalu, yang tidak sedalam kuartal sebelumnya akan memengaruhi perhitungan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021.

Di samping itu, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 berpotensi tertahan oleh ketidakpastian akibat penyebaran covid-19 varian Delta.

“Misalnya PPKM level 4 hanya sampai 9 Agustus 2021, mungkin ada peluang ekonomi tumbuh 4 persen. Kalau Agustus (PPKM) diperpanjang lagi, maka sulit mencapai 4 persen di kuartal III 2021,” katanya.

Ia merekomendasikan pemerintah memprioritaskan penanganan covid-19. Pelacakan kasus covid-19 mesti ditingkatkan untuk menekan laju penyebarannya.

“Kedua, vaksinasi menjadi kunci. Percepat pada kuartal terakhir agar bisa pulih lebih cepat dan berkelanjutan,” kata Tauhid.

Apabila ekspor menurun karena penyebaran covid-19 varian Delta di negara tujuan, Tauhid meminta pemerintah membantu pelaku usaha mendiversifikasi negara tujuan ekspor beserta produknya.

“Bagaimana agar bisa menjaga kontrak yang agak panjang, sehingga penurunan permintaan bisa diantisipasi,” katanya.

Dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang baru tersalur sekitar 36,1 persen pada semester I 2021 juga harus didorong. Begitu pula penyaluran dana PEN sektor kesehatan dan perlindungan sosial yang realisasinya masing-masing baru 24,6 persen dan 43,2 persen.

“Komponen ini menjadi basis ekonomi masyarakat menengah bawah untuk bisa pulih,”katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini