MATA INDONESIA, JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Mahendera Siregar mengatakan bahwa kesenjangan akses vaksin Covid-19 masih terjadi. Dalam pertemuan dengan Negara Mitra Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), ia juga mendorong kerja sama vaksin dan kesehatan.
“Masih terdapat perbedaan mencolok dalam akses vaksin secara global,” kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar, yang mewakili Indonesia dalam pertemuan ASEAN, dikutip dari keterangan tertulis Kemlu RI di Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2021.
Mahendera menyatakan bahwa diskriminasi vaksin berpeluang menghambat upaya pemulihan yang akan berdampak pada seluruh sektor kehidupan. Untuk mengatasi hal tersebut, Indonesia mengusulkan penjajakan kerja sama riset dan produksi vaksin antara ASEAN dengan perusahaan di negara mitra yang memiliki izin produksi vaksin dan obat-obatan untuk menangani virus corona.
Pentingnya mobilitas masyarakat di kawasan, kata Mahendra akan mendukung pemulihan sektor perekonomian. Sebagai catatan, ASEAN telah memiliki kerangka guna mendukung mobilitas tersebut, yakni ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF).
“Kerangka ini pada waktunya dapat diperluas dengan negara mitra,” kata sambungnya dalam pertemuan ASEAN dengan Rusia.
Selain dua hal tersebut, situasi geopolitik yang aman dan stabil untuk pemulihan ekonomi yang tangguh juga menjadi sorotan Indonesia pada pertemuan tersebut. Indonesia juga menyampaikan pandangan senada pada pertemuan ASEAN-Australia, ASEAN-Rusia, dan ASEAN-India.
“Ini saat tepat bagi kita untuk mewujudkan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific menjadi kegiatan konkret,” ujarnya.