Wajib Tahu! Studi Menyebut Sabun Sebabkan Osteoporosis

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA-Penelitian terbaru menunjukkan, bahwa bahan kimia yang digunakan dalam produk sehari-hari dapat menimbulkan masalah pada tulang atau osteoporosis. Bahan kimia itu ditemukan dalam produk kosmetik, sabun, pasta gigi, mainan, dan pakaian.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism ini merupakan penelitian pertama di dunia yang melihat hubungan paparan bahan kimia dalam produk sehari-hari dengan osteoporosis.

Osteoporosis merupakan penyakit tulang metabolik yang terjadi ketika seseorang kehilangan kepadatan mineral tulang. Akibatnya, tulang melemah sehingga membuat risiko patah tulang dan sakit punggung lebih tinggi.

Peneliti menganalisis data dari 1.848 perempuan sepanjang 2005-2010. Peneliti mendapati perempuan dengan kadar triklosan dalam kosmetik yang tinggi dalam urine lebih mungkin mengalami osteoporosis di kemudian hari.

Triklosan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk kosmetik, pasta gigi, pembersih tangan, serta peralatan dapur, mainan, furnitur, dan pakaian.

Peneliti melihat ada hubungan negatif antara kesehatan tulang dan triklosan karena mengganggu fungsi tiroid. Ketidakseimbangan tiroid dapat menyebabkan tulang keropos dan meningkatkan risiko patah tulang.

Penggunaan triklosan saat ini tengah diperdebatkan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), bahan ini digunakan untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Namun, pada 2016 lalu, FDA mulai membatasi penggunaan triklosan dan bahan kimia lain karena terbukti tidak aman dan efektif untuk penggunaan sehari-hari dalam jangka panjang. Pada April lalu, FDA melarang penggunaan bahan kimia ini dalam produk pembersih tangan.

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini