Disangka Pendemo Padahal Tukang Ledeng, Pria Palestina Ditembak Mati Tentara Israel

Baca Juga

MATA INDONESIA, TEPI BARAT – Seorang pria Palestina meninggal dunia usai ditembak oleh tentara Israel di Tepi Barat –wilayah konfrontasi antara pengunjuk rasa asal Palestina dan pasukan Israel selama beberapa pekan.

Shadi Omar Lotfi Salim, ditembak mati pada Selasa (27/7) malam waktu setempat, di salah satu desa di Palestina, Beita. Demikian dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.

Wakil walikota Beita, Mussa Hamayel, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa tentara Israel membunuh pria itu saat memasuki desa atau saat ia kembali dari pekerjaannya.

“Dia dibunuh dengan darah dingin,” kata Wakil Walikota Mussa Hamayel menambahkan bahwa tidak ada protes di daerah itu pada Selasa malam, melansir Al Jazeera.

Kantor berita lokal Palestina, Maan mengutip sumber keamanan yang melaporkan bahwa Salim tewas dalam penyergapan yang dilakukan tentara Israel di persimpangan desa.

Salim bertanggung jawab atas teknik air di kotamadya desa tempatnya tinggal. Ia menjadi orang Palestina ketujuh yang terbunuh sejak protes – terhadap pemukiman ilegal, dimulai di Beita pada Maret lalu.

Ia telah bekerja untuk mengirimkan air ke kotanya selama bertahun-tahun, karena otoritas Israel dan manajemen perusahaan air Israel Mekorot telah dengan sengaja memotong atau mengurangi pasokan air ke kota Beita.

“Ketika orang Palestina itu mulai maju dengan cepat menuju pasukan dengan benda mencurigakan yang diidentifikasi sebagai batang besi di tangannya, pasukan kami beroperasi untuk menghentikan tersangka mengikuti prosedur standar, termasuk dengan menembakkan tembakan peringatan ke udara,” kata tentara Israel dalam pernyataan.

“Ketika tersangka terus maju, komandan pasukan menembak ke arah tersangka. Insiden itu akan diselidiki,” sambungnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini