Terhantam Badai Pandemi, Perekonomian RI Tetap Tumbuh Positif pada 2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Walau terhantam badai pandemi covid-19, perekonomian Indonesia diprediksi Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Muhammad Faisal tetap positif sepanjang 2021 pada kisaran 2,5-3,5 persen year on year.

“Ketidakpastian menghambat pemulihan ekonomi sehingga pertumbuhan tidak bisa tinggi apalagi mencapai yang diprediksi pemerintah. Ini di bawah prediksi pemerintah, tapi di sisi lain tidak juga terlalu rendah,” kata Faisal di Jakarta.

Selain karena berbasis angka tahun 2020 yang minus, pertumbuhan ekonomi tahun 2021 juga tetap positif ditopang oleh pertumbuhan ekspor yang meredam kontraksi konsumsi rumah tangga.

Ia mengatakan pada kuartal II-202 sebetulnya konsumsi rumah tangga mulai ekspansi, tetapi pemulihan lebih lanjut diperkirakan terhambat pada kuartal III-2021 karena kasus positif covid-19 yang kembali meningkat.

Peningkatan kasus ini membuat pemerintah kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berdampak terhadap aktivitas ekonomi.

“Program bantuan sosial harus menjadi bantalan yang bisa meredam terutama ketika PPKM dilakukan. Selain berfungsi menjaga daya beli, bansos juga insentif bagi masyarakat menengah ke bawah yang bergantung pada aktivitas di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup,” katanya.

Sementara itu, menurut Faisal, sepanjang 2021 neraca dagang akan kembali surplus sampai mendekati 20 miliar dolar AS. Surplus ini akan didorong oleh peningkatan nilai ekspor dan penurunan impor.

“Ketika permintaan dari sisi konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah turun atau tertahan pemulihannya, ekspor justru tumbuh tinggi sekali karena hampir semua komoditas andalan mengalami peningkatan harga luar biasa,” katanya.

Pada saat yang sama, sebagaimana tahun 2020 lalu, angka impor cenderung rendah bahkan menurun saat aktivitas ekonomi dalam negeri melemah karena pembatasan kegiatan masyarakat.

Namun, Faisal memprediksi tekanan terhadap impor pada tahun 2021 akan lebih kecil dibandingkan tahun 2020. Faisal pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 akan mencapai 4,5-5,5 persen yoy.

Dengan penerapan PPKM, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 dan kuartal IV2021 diproyeksi sedikit lebih kecil yani 3,0-4,5 persen yoy.

“Tapi kalu kita lihat di kuartal-III dan kuartal-IV 2021, ketidakpastian kembali meningkat sehingga range lebih lebar, bisa antara 3-4,5 persen yang jelas lebih rendah dari kuartal-II 2021,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini