MATA INDONESIA, JAKARTA – Aksi unjuk rasa yang dijuluki “Jokowi end game” batal karena penyandang dana aksi tersebut melarikan diri sehingga mahasiswa yang berrencana melakukannya memilih tidak melanjutkan rencana mereka, Sabtu 24 Juli 2021. Gagalnya aksi itu juga tidak terlepas dari upaya Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen dan Keamanan Polri (Baintelkam) menggembosi ‘organisasi’ mereka.
Informasi itu dilontarkan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa, Rudi S. Kamri seperti pesan yang dilihat Mata Indonesia News, Senin 26 Juli 2021.
“Ada isu bohir atau cukongnya (yang membiayai aksi) melarikan diri, karena pada H -1 cukong itu tiba-tiba menghilang. Hanya memberi down payment (DP), pelunasannya tidak diberikan dan ketika dihubungi oleh tokoh mahasiswa tidak bisa lagi,” ujar Rudi.
Menurut isu yang sampai kepada Rudi, mahasiswa meminta pelunasan bayaran sebelum turun ke jalan, karena tidak dilunasi maka aksi itu pun dibatalkan oleh mahasiswa.
Hal lain yang membuat ajakan mereka tidak bergema adalah aksi banyak kalangan masyarakat yang menolak mendukung apalagi ikut serta dalam aksi tersebut.
Rudi menyebut mahasiswa yang gagal itu ditunggangi perusuh yang memanfaatkan pandemi Covid19.
Dia juga tidak yakin Refly Harun, Rizal Ramli dan Fadli Zon yang ikut dalam pembahasan perencanaan aksi tersebut adalah sebagai cukong, mereka hanya sebagai penyemangat.