MATA INDONESIA, HANOI – Pemerintah Vietnam menangguhkan semua kegiatan di luar ruangan dan memerintahkan bisnis yang tidak penting untuk ditutup menyusul meningkatnya kasus Covid-19.
Pada Jumat (23/7), Hanoi melaporkan 70 infeksi yang dikonfirmasi – angka tersebut merupakan yang tertinggi di kota tersebut, bagian dari rekor 7,295 kasus di Vietnam dalam 24 jam terakhir.
Hampir 5.000 kasus di antaranya berasal dari kota metropolitan terbesar di Vietnam, Kota Ho Chi Minh selatan, yang juga telah memperpanjang lockdown hingga 1 Agustus.
“Saya sudah berada di dalam ruangan selama sebulan. Situasi di kota kami menakutkan,” kata seorang penduduk Le Bich Thanh, melansir Al Jazeera.
Sekitar sepertiga dari 100 juta orang Vietnam tunduk pada perintah lockdown. Dalam gelombang terbaru Covid-19 sejak April, Vietnam telah mencatat lebih dari 83 ribu infeksi dan 335 kematian.
Vietnam adalah salah satu dari sedikit negara dengan ekonomi yang berkembang tahun lalu karena keberhasilannya dalam menahan virus selama gelombang pertama pandemi Covid-19.
Tetapi pengadaan dan pemberian vaksin di negara tersebut terbilang lambat, dengan hanya hampir 4,5 juta dosis yang diberikan sejauh ini. Vietnam juga mengembangkan inokulasinya sendiri dan pihak berwenang mengatakan mereka berharap untuk mencapai kekebalan kawanan pada awal 2022.
Vietnam memiliki kebijakan untuk merawat semua pembawa virus di rumah sakit, menempatkan pekerja medis dan rumah sakit di bawah tekanan besar, meskipun aturan tersebut telah dicabut di beberapa daerah.