Olimpiade di Depan Mata, Pelatih Kuatkan Mental ‘Honey Couple’

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO – Pembukaan Olimpiade 2020 dilakukan sore nanti sekitar pukul 18.00 WIB. Pelatih menguatkan mental ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti jelang laga.

Cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade 2020 dimulai pada Sabtu 24 Juli 2021. Berdasarkan jadwal yang sudah dirilis, Praveen/Melati akan menghadapi pasangan Australia, Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville.

Pasangan yang mendapat julukan ‘Honey Couple‘itu sudah menjalani persiapan sejak di Kumamoto. Pelatih Nova Widianto mengatakan, lebih fokus menguatkan mental Praveen/Melati.

“Kondisi Praveen/Melati sejauh ini sudah sangat bagus. Latihannya sudah banyak ke teknik, latihan fisiknya sudah dikurangi. Di dua hari terakhir ini tinggal menyiapkan dan menguatkan mental saja. Yang terpenting sekarang mentalnya harus siap,” kata Nova, dalam rilis PBSI.

“Karena Olimpiade selama ini kalau saya lihat kadang-kadang orang yang ada di peak performancenya belum tentu secara mental. Kalau saya flashback, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir itu performa terbaiknya di 2012 tapi emasnya di 2016. Kenapa? Karena mereka secara permainan 2012 itu sudah bagus tapi secara mental belum siap,” ujarnya.

Selain Simon/Gronya, Praveen/Melati juga bergabung bersama Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) dan Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark) di grup C. Nova tidak menyiapkan strategi khusus untuk calon lawan anak asuhnya ini.

“Bertemu pasangan Australia di partai pertama harusnya jadi keuntungan bagi Jordan/Melati. Asal tidak lengah mereka bisa memanfaatkan ini sebagai langkah awal untuk masuk ke suasana pertandingan sebelum bertemu lawan yang sepadan,” ucapnya.

“Saya tidak menyiapkan strategi khusus ya karena semua pasti buta dengan kekuatan lawan. Kondisi seperti sekarang membuat saya lebih menyiapkan ke Praveen/Melati saja. Tidak bisa pertandingan terakhir calon lawan mereka menjadi patokan, pasti beda. Untuk Yuta/Arisa saya juga melihatnya sebagai tuan rumah mungkin hanya menang lamanya mereka berlatih di main hall, jadi sudah tahu kondisi lapangan. ”

“Saya bilang ke Praveen/Melati, pengalaman saya main di Olimpiade itu jangan terlalu banyak dipikirin, tidak harus dijadikan beban. Dulu saya begitu, kalau setelah main saya keluar jalan-jalan di village karena kalau di dalam kamar saja kepikiran terus, stres, dan jadi tidak bisa tidur,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambil Tunggu Juknis Program Makan Gratis untuk Pelajar, Pemkab Bantul Kucurkan Dana Rp50 M

DPRD dan Pemkab Bantul tengah mengantisipasi kemungkinan penggunaan APBD Kabupaten Bantul untuk mendukung program nasional makan bergizi gratis yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini