Seganas Apapun Varian Delta dari India, Penularannya Karena Manusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAVarian Delta hasil mutasi Virus SARS-Cov-2 yang pertama kali ditemukan di India telah terbukti lebih cepat menular. Namun varian dengan kode B.1.617.2 itu tidak bisa membuat ledakan kasus seperti sekarang jika tidak ada jutaan orang yang mudik tahun ini ditambah mengabaikan protokol kesehatan.

Pesan itu dari dokter relawan Covid19, dr. Muhammad Fajri Addai yang diterima Mata Indonesia News, Jumat 18 Juni 2021.

“Namun… Tidak semudah itu varian baru dapat begitu saja membuat kasus meledak, ada 5-6 juta orang mudik plus interaksi sosial yang tinggi dibalut dg keabaian kita,” ujar Fajri.

Menurutnya, lonjakan kasus baru Covid19 ini semata-mata karena kesalahan kita semua karena abai terhadap protokol kesehatan dan saat berkumpul seperti makan bareng, minum kopi semuanya di ruang tertutup.

Hal tersebut yang membuat lonjakan kasus Covid19 ini terkesan berulang setiap tahun dan kita selalu melakukan kesalahan yang sama.

Apalagi, tahun ini menjadi istimewa karena mutan alias varian baru hasil mutasi Virus SARS-Cov-2 yang membuat penularan lebih cepat lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini