Klaster Pesantren Terus Bertambah, 65 Santri di Kota Bogor Positif Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kasus positif yang menyasar pesantren di Kota Bogor terus bertambah. Jumlah positif Covid-19 dari klaster Pondok Pesantren Bina Madani, Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, bertambah menjadi 65 orang.

Hal itu diketahui, setelah Satgas Covid-19 Kota Bogor melakukan swab PCR terhadap 454 orang di ponpes tersebut. Hasilnya, 33 santri positif Covid-19. Sementara pada temuan pertama, 32 orang lebih dahulu positif.

“Dari 65 orang positif, 56 di antaranya sudah dikarantina di pusat isolasi BPKP Ciawi. Delapan orang isolasi mandiri di rumah dan satu orang masih di pesantren menunggu evakuasi,” kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.

Dedie merinci, dari 33 kasus penambahan tersebut, 20 merupakan santri putra. Dan sisanya adalah 13 santri wanita. Dengan bertambahnya kasus tersebut, Dedie ingin tetap memastikan kegiatan di ponpes tersebut ditutup dan ditiadakan sementara. Termasuk kegiatan peribadatan yang melibatkan warga itu dikurangi atau bahkan dibatasi.

“Kemudian juga kita sedang melakukan tracing lagi untuk mereka yang melakukan kontak erat kepada para santri. Terutama selama dalam proses perjalanan dari daerah asal masing-masing sampai ke Bogor,” kata dia.

Diketahui sebelumnya, terdapat 453 orang penghuni Pondok Pesantren Bina Madani. Jumlahnya terdiri atas 176 orang santri putri, 222 orang santri putra, pengurus putri 34 orang, dan pengurus putra 21 orang.

Dedie juga menyinggung dengan adanya kasus ini, berpengaruh besar dengan proses uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang saat ini masih berlangsung. Hal itu yang kemudian menjadi kekhawatiran pula saat ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Warga Jogja Hadapi Pilkada 2024: Politik Uang Banyak Ditolak Lebih Pilih Calon Bermisi Visi Jelas

Mata Indonesia, Yogyakarta - Muda Bicara ID kembali menyelenggarakan survei terkait Pilkada Kota Jogja 2024, kali ini dengan fokus pada politik uang dan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan warga dalam memilih wali kota dan wakil wali kota.
- Advertisement -

Baca berita yang ini