Holding Ultra Mikro Dorong Pertumbuhan UMKM di Luar Jawa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto menyampaikan sentra UMKM nasional saat ini masih berpusat di Pulau Jawa. Padahal, sentra UMKM harusnya bisa dapat berkembang di luar Pulau Jawa.

Nah, lewat holding BUMN ultra mikro (UMi) diproyeksi mampu mendorong pembentukan sentra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) baru di luar Pulau Jawa.

“Saya rasa holding ultra mikro ini adalah rencana yang sangat tepat. Karena dapat mendukung terciptanya pemerataan ekonomi nasional secara lebih baik.

Dia meyakini integrasi data dan operasional di dalam holding ultra mikro baik pada BRI, Pegadaian, dan PNM akan menjadi lebih baik ke depannya. Holding juga dinilai akan mampu melakukan ekspansi menyentuh pelaku ultra mikro yang masih belum dibiayai oleh perbankan lantaran profil risiko yang masih dipersepsikan tinggi.

Menurut Doddy, PNM sebagai ujung tombak dapat lebih fokus mencari banyak pelaku ultra mikro baru tanpa perlu lagi khawatir terhadap kecukupan likuiditas dan modalnya.

Pemberdayaan tersebut lebih berkualitas sehingga mampu menghasilkan pelaku ultra mikro baru yang sehat dan potensial. Jika proses pertama tersebut mampu dijalani, maka BRI dan Pegadaian mampu menjadi pihak yang membiayai ekspansi selanjutnya.

Bahkan, Doddy optimistis BRI mampu membentuk link pelaku mikro baru tersebut dengan menjadi supply-chain korporasi sehingga tercipta skala ekonomi yang lebih besar.

“Bagaimana pun bank swasta atau pelaku jasa keuangan swasta tidak akan mampu melakukannya. Ini hanya bisa dilakukan negara khususnya melalui holding dan ini bisa mengurangi ketimpangan,” katanya.

Dia melanjutkan, skema tersebut tetap akan sehat bagi holding. Pasalnya, modal dan likuiditas secara konsolidasi masih sangat kuat. Terlebih, sinergi operasional dan dana menciptakan efisiensi yang lebih kuat yang mampu menjaga keberlangsungan holding ini.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan dengan holding ini, pemerintah akan mendorong suku bunga pembiayaan ultra mikro lebih rendah. Langkah ini ditujukan untuk mempercepat ekspansi pembiayaan holding dan peningkatan kinerja ultra mikro hingga naik kelas.

Pasalnya, saat ini belum terdapat sinergi yang kuat dari berbagai lapisan BUMN dalam mendorong pertumbuhan UMKM. Padahal UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia sehingga segmen itu pun perlu didorong pertumbuhannya dan dilindungi dari dampak pandemi Covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Usai Pilkada Berjalan Demokratis, Masyarakat Harus Jaga Persatuan

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 telah dilaksanakan, pelaksanaan demokrasi tersebut berjalan dengan aman, lancar, dan demokratis sesuai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini