Fix, Ini Wakil Pebulutangkis Indonesia di Olimpiade

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tidak ada lagi turnamen bulutangkis yang digunakan untuk penghitungan poin Olimpiade 2020. Dengan demikian, Indonesia mengirimkan tujuh wakil.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memastikan tidak ada perubahan jendela kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Baik itu penambahan, pengurangan maupun penyesuaian jumlah turnamen.

Dengan keputusan ini, tidak ada lagi turnamen tersisa untuk pengumpulan poin usai batalnya ajang Malaysia dan Singapura Terbuka karena pandemi Covid-19. BWF juga mengonfirmasi akan segera mengirimkan undangan kepada atlet-atlet yang lolos kualifikasi.

Indonesia dipastikan hanya mengirim tujuh wakil untuk berlaga di ajang terakbar tersebut. Mereka adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).

Sementara, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang sedang mengejar poin untuk merebut tempat di Olimpiade harus rela mengubur mimpinya. Dengan tidak ada turnamen tersisa, Hafiz/Gloria tidak lagi bisa mengejar peringkat delapan besar.

Hafiz/Gloria terpaku di peringkat sembilan dengan poin 60.851. Terpaut 647 poin dari Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris) di peringkat delapan. Ketidaklolosan Hafiz/Gloria menjadi polemik, karena sang pesaing, Ellis/Smith tampil di Kejuaraan Eropa, sedangkan BWF membatalkan Kejuaraan Asia.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky mengaku legowo dengan keputusan BWF itu.

“Tadinya kami memang mau berkirim surat peninjauan kembali karena beberapa turnamen penting dibatalkan. Tetapi setelah berkonsultasi dengan Rudy (Bambang Roedyanto, Kabid Hubungan Luar Negeri), ia tidak merekomendasikan. Karena waktu sudah terlalu mepet dengan pelaksanaan Olimpiade dan akan sulit untuk misalnya menambah turnamen atau membatalkan salah satu turnamen untuk Eropa,” ujar Rionny.

“Rudy juga bilang ini bukan salah BWF atau BAC, ini murni memang karena situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang membuat semua menjadi serba tidak menentu. Jadi saya kira, kita semua harus terima dengan keputusan ini,” katanya.

Tidak ingin terlalu larut dengan polemik kualifikasi, Rionny saat ini langsung bersiap menjalankan program-program yang dirancang PP PBSI jelang Olimpiade.

“Saya tidak mau berlarut-larut dengan ini. Saya fokus ke tujuh wakil yang akan berangkat ke Olimpiade saja. Untuk ganda campuran saya sudah bicara dengan Richard (Mainaky) untuk segera memulai persiapan fokus ke Praveen/Melati. Untuk Hafiz/Gloria memang belum rezeki mereka, semoga mereka tetap semangat berlatih karena masih ada turnamen-turnamen lain setelah Olimpiade,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Benyamin Dorong Pemanfaatan Telaga Mijahan Sebagai Sumber Pendapatan Mandiri, Inspirasi bagi Anak Muda

Mata Indonesia, Gunungkidul – Dalam suasana hangat dan penuh semangat di Joglo Bakmi Jawa Gunungkidul, Padukuhan Sambirejo, Kalurahan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (21/12/2024), Benyamin Sudarmadi, S.H., M.Si., Ketua Petani Merdeka DPD DIY sekaligus pengelola Joglo Bakmi Jawa, menyampaikan gagasan visionernya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini