MATA INDONESIA, JAKARTA – Maryam Al-Afifi, perempuan Palestina yang tetap memberikan senyuman cantiknya saat kedua tangannya diborgol oleh tentara Israel. Wajah anggota Orkestra Pemuda Palestina itu sama sekali tak menyiratkan ketakutan manakala ia ditangkap dan dipukuli.
Maryam Al-Afifi merupakan salah satu dari sekian banyak demonstran yang turun ke jalan untuk memprotes penggusuran paksa terhadap penduduk Palestina di lingkungan Yerusalem Timur yang diduduki Israel, yakni Sheikh Jarrah.
Dalam rekaman video yang beredar, perempuan cantik yang mengenakan kerudung merah itu diseret paksa oleh seorang tentara Israel. Ia bahkan sempat jatuh tersungkur lantaran dipukuli tanpa memberikan perlawanan.
Tangannya kemudian diborgol dan ia dibawa pergi. Sekali lagi, Maryam Al-Afifi tak memberikan perlawanan, hanya senyuman manis yang ia sunggingkan.
Dengan keberaniannya, Maryam Al-Afifi menghujani tentara Israel yang menangkapnya dengan berbagai pertanyaan.
“Tidak, saya tahu bahwa Anda manusia dan mungkin Anda memiliki keluarga, Anda memiliki anak. Apa Anda ingin anak-anak Anda tumbuh dan menua membela pihak yang salah, membela penindas?” kata Maryam Al-Afifi dalam video yang beredar, melansir Middle East Monitor.
“Inikah yang Anda inginkan saat masih muda? Saat Anda masih kecil berada di pihak yang salah. Inikah yang Anda inginkan?”
Video keberanian perempuan muda Palestina ini pun seketika viral. Netizen dunia kagum akan keberanian Maryam Al-Afifi menghadapi tentara Israel.
Sebagai catatan, pengusiran paksa sejumlah warga Palestina di wilayah Sheikh Jarrah merupakan keputusan dari Pengadilan Distrik Yerusalem yang memenangkan pemukim Yahudi. Keputusan ini berdasarkan klaim keluarga Yahudi yang kehilangan tanah saat perang dan berujung pada pembentukan Israel pada 1948.
Orang-orang Palestina melihat pengusiran di Sheikh Jarrah sebagai kampanye luas Israel untuk memaksa orang-orang Palestina lainnya angkat kaki dari Yerusalem Timur. Ekspansi pemukiman Israel di Tepi Barat Palestina terjadi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.