Kalah di Liga Europa, Arsenal Benar-benar Hancur

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Arsenal gagal melangkah ke final Liga Europa setelah disingkirkan Villarreal. Musim The Gunner benar-benar hancur.

Berlaga di Stadion Emirates, Jumat 7 Mei 2021 dini hari WIB, Arsenal hanya butuh kemenangan minimal 1-0 untuk bisa melangkah ke final. Pasalnya, mereka kalah 1-2 di leg pertama.

Tapi, Arsenal justru gagal mencetak satu pun gol dimana laga berakhir 0-0. Dengan demikian, klub London Utara itu dipastikan tersingkir.

Secara statistik, Arsenal unggul dari penguasaan bola sebesar 56 persen. Mereka juga banyak melepaskan tendangan ke gawang sebanyak sembilan kali, tapi hanya satu yang mengarah tepat sasaran.

Musim Arsenal benar-benar hancur. Kesempatan tampil di kompetisi Eropa melalui jalur juara Liga Europa pun kandas. Selain itu, hampir dipastikan mereka tak tampil di kompetisi Eropa mana pun karena peringkat mereka di Liga Inggris cukup mengkhawatirkan.

“Kami sudah berusaha sekuat tenaga hingga menit akhir. Kami harus mengucapkan selamat pada Villarreal. Saya pikir kami pantas menang di laga ini, tapi hal-hal detail menentukan,” kata pelatih Arsenal, Mikel Arteta, dikutip dari BBC, Jumat 7 Mei 2021.

“Kami punya tiga peluang bagus mencetak gol, sedangkan mereka tak punya (peluang) apa-apa tapi tetap lolos. Kami benar-benar hancur. Kami sangat kecewa,” ujarnya.

“(Penyebab kekalahan Arsenal) ditentukan beragam faktor. Kami tak memulai laga dengan bagus di leg pertama. Kami tampil di leg kedua dalam momen kurang bagus. Kondisi para pemain mungkin hanya 90 persen dan kami harus memetik pelajaran,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini