Survei Indikator Politik: PDI Perjuangan Tak Ada Lawan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tidak ada lawan jika saat ini diselenggarakan pemilihan umum (pemilu).

Menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengantongi elektabilitas paling besar di antara partai politik lainnya yaitu 25,3 persen.

Angka itu naik dari Maret lalu yang angkanya 20,9 persen artinya elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih tersebut naik signifikan.

“Tetapi masih stagnan dibanding tahun lalu,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat rilis hasil survei tersebut, Selasa 4 Mei 2021.

Di bawahnya adalah Partai Gerindra dengan angka elektabilitas yang perbedaannya cukup yaitu 13,1 persen. Angka partai pimpinan Prabowo Subianto itu mengalami penurunan elektabilitas dari Maret 2021 yang angkanya 17 persen.

Penurunan itu akibat elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden juga menurun dibandingkan Maret 2021.

Indikator Politik Indonesia menggelar survei dengan wawancara kontak telepon terhadap responden. Survei digelar pada 13-17 April 2012.

Sebanyak 1200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak tatap muka langsung yang pernah digelar Indikator pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.

Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemkab Gunungkidul Gelar Rapat Dalam Menyukseskan Pilkada Serentak 2024

Sambut Pilkada Serentak 2024 Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Diskominfo Gunungkidul gelar rapat gabungan, acara ini di Ruang Rapat Handayani Setda Kabupaten Gunungkidul yang dihadiri oleh unsur pemerintah dan lembaga penyelenggara Pilkada di Kab. Gunungkidul dari Setda, Kominfo, KPU, Bawaslu, Satpol PP, Kodim dan Polres. dan diikuti oleh berbagai jurnalis media. (Senin,25/11/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini