Bansos Pemerintah Mampu Dorong Daya Beli Masyarakat di Masa Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Insentif bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah dinilai mampu mendorong daya beli masyarakat khususnya kelompok pendapatan menengah ke bawah. Hal itu diungkapkan oleh Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet.

“Untuk tahun ini saya kira bansos berdampak langsung bagi daya beli masyarakat, dimana tahun sebelumnya juga sangat membantu,” ujarnya.

Yusuf mengatakan bantuan subsidi ongkos kirim (ongkir) dari pemerintah untuk belanja online dapat memberikan stimulasi bagi kelompok pendapatan menengah atas untuk tetap berbelanja.

“Tapi ini tujuan utamannya lebih kepada mendorong orang untuk berbelanja online saja,” ujarnya.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira juga mengatakan bansos sangat penting bagi kelompok pengeluaran 40 persen terbawah dan kelas menengah yang rentan miskin.

Meski demikian, Bhima meminta agar pemerintah dapat menambah alokasi untuk bansos tunai yang ditujukan kepada pekerja bergaji rendah.

Ia mengatakan penambahan alokasi bansos tunai juga dapat diberikan untuk pekerja yang terancam hilang pendapatan seperti di sektor transportasi karena adanya kebijakan pelarangan mudik Lebaran.

“Banyak supir bus misalnya yang upahnya harian atau dihitung per trayek. Kalau mudik dilarang pastinya mereka menganggur. Itu yang perlu dibantu dulu,” katanya.

Tak hanya itu, Bhima juga menilai subsidi ongkir untuk belanja online dapat mendorong daya beli masyarakat asalkan diberikan sesuai sasaran. “Lebih baik disiapkan dulu mekanisme pendataan dan pengawasan agar tepat sasaran,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini