Son Heung-min Jadi Korban Rasis Usai Spurs Dibantai MU

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rasisme dalam sepak bola Eropa masih menghantui para pemain, terutama yang berkulit hitam atau berasal dari Asia.

Seperti yang dialami punggawa Tottenham Hotspur, Son Heung-min, yang menjadi korban perlakuan rasis di media sosial, setelah timnya dibekuk Manchester United dengan skor 1-3 pada Minggu 11 April 2021 malam.

Pemain asal Korea Selatan itu diduga diserang di medsos, buntut dari insiden yang melibatkannya, sehingga gol Edinson Cavani dianulir oleh wasit berdasarkan VAR pada babak pertama, karena Scott McTominay dinilai melanggar Son dalam proses terciptanya gol.

Seusai pertandingan, kolom komentar akun Twitter dan Instagram resmi Spurs dipenuhi dengan hinaan berbau rasisme. Pihak klub pun akhirnya marah besar.

“Hari pertandingan lain dan pelecehan rasial yang lebih menjijikkan yang diderita oleh salah satu pemain kami,” tulis pernyataan Spurs, seperti dilihat pada Senin 12 April 2021.

“Ini sekali lagi telah dilaporkan ke platform dan kami sekarang akan melakukan peninjauan penuh bersama Liga Premier untuk menentukan tindakan paling efektif ke depan. Kami mendukungmu, Sonny.”

Di Liga Inggris, rasisme masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Sebelum Son, Raheem Sterling juga pernah menjadi korban perlakuan yang sama, setelah kekalahan 1-2 Manchester City dari Leed, Sabtu 10 April lalu.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini