MU Menang Lawan Granada, Kok Solskjaer Tak Puas?

Baca Juga

MATA INDONESIA, GRANADAManchester United (MU) meraih kemenangan atas Granada di leg pertama perempatfinal Liga Europa. Ole Gunnar Solskjaer mengaku tak puas.

Berlaga di Estadio Nuevo Los Carmenes Jumat 9 April 2021 dini hari WIB, Manchester United menundukkan Granada dengan skor 2-0. Dua gol Setan Merah dicetak Marcus Rashford dan Bruno Fernandes.

Berkaca dari statistik pertandingan, kedua tim sebenarnya seimbang. Granada melepaskan 10 tendangan dimana hanya tiga yang tepat sasaran. Sedangkan Manchester Merah melepaskan delapan tendangan dimana tiga di antaranya tepat sasaran.

Dengan hasil ini, MU hanya menelan satu kekalahan dari 17 pertandingan di semua kompetisi. Solskjaer tak puas dengan kemenanagn ini karena dipastikan kehilangan tiga pemain di leg kedua nanti.

Scott McTominay, Luke Shaw, dan Harry Maguire mendapatkan kartu kuning kedua yang membuat ketiganya absen di leg kedua. Tentu ini menjadi kerugian untuk MU.

“Ini bukan malam yang sempurna, kami mendapat tiga kartu kuning yang artinya sanksi tak bisa main. Tapi hasil 2-0 sangat bagus. Kami tahu tak mudah main di Spanyol dan meraih kemenangan. Saya senang dengan hasil akhirnya,” kata Solskjaer, dikutip dari BBC, Jumat 9 April 2021.

“Kami ingin memenangkan semua pertandingan sepak bola. Tim ini masih muda, tim yang sedang belajar, dan kami harus teus berkembang. Anda tak boleh lengah dan mengubah pendekatan di leg kedua selain tetap menyerang dan berusaha mencetak banyak gol,” ujarnya.

“Marcus dan Bruno tampil luar biasa dan mereka sangat penting. Gol pertama yang dicetak Rashford sangat bagus. Dia menggiring bola dengan baik dan penyelesaiannya juga bagus. Bruno juga sangat bagus dalam penalti,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini