PPKM Mikro Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekonom Universitas Brawijaya Malang, Nugroho Suryo Bintoro mengatakan bahwa pada penerapan skema Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, ada beberapa pelonggaran aktivitas ekonomi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga mulai memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi khusus di Kota Malang.

“Kebijakan pelonggaran aktivitas ekonomi sejak PPKM jilid 2, mampu memberikan ruang bagi masyarakat untuk berkegiatan ekonomi. Sedikit demi sedikit, memberikan dampak terhadap ekonomi Kota Malang,” katanya.

Namun, menurut Nugroho, pertumbuhan ekonomi Kota Malang masih dikatakan sangat kecil, mengingat sektor perekonomian yang mulai bergerak mayoritas berada pada kategori barangbarang primer atau kebutuhan pangan.

Sementara itu untuk kategori lain, lanjut Nugroho, seperti pakaian, dan sektor perumahan, masih belum banyak bergerak mengingat segmentasi pasar yang selama ini ada masih belum kembali normal.

“Pertumbuhan itu masih masuk kategori kecil, yang bergerak sektor barang primer atau pangan. Sedangkan sandang, dan papan, tidak banyak bergerak karena pasar belum normal,” katanya.

Nugroho menambahkan panjangnya periode pandemi penyakit akibat virus corona di Indonesia dan dunia juga turut mengubah pola hidup masyarakat. Perubahan tersebut terjadi pada kebiasaan masyarakat untuk bersosialisasi dan bekerja.

Menurut Nugroho, kegiatan sosialisasi masyarakat saat ini tidak lagi berkumpul dengan jumlah banyak, namun lebih sedikit dan terbatas. Sementara untuk bekerja, ada kecenderungan masyarakat untuk bekerja secara individu, dan tidak berkelompok.

“Hal tersebut tentu saja berpengaruh terhadap pola konsumsi, di mana ketika masyarakat lebih banyak bersosialisasi, konsumsi akan meningkat,” kata Nugroho.

Dengan pola konsumsi yang berkurang itu, lanjut Nugroho, berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama untuk barang sandang dan papan.

Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah bisa memberikan ruang terhadap kegiatan yang selama ini terhenti akibat pandemi.

“Pemerintah daerah hendaknya mulai memberikan ruang terhadap kegiatan yang selama ini terhenti, seperti pariwisata, industri, jasa, dan lainnya, namun dengan tetap mengingatkan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan,” katanya.

Saat ini, di Kota Malang tengah menerapkan PPKM Mikro IV yang berlangsung mulai 23 Maret hingga 5 April 2021. Pada tahapan tersebut, perkantoran bisa menerapkan skema Work From Home (WFH) sebesar 50 persen.

Selain itu, sektor-sektor esensial sudah diperbolehkan beroperasi 100 persen, sementara untuk kegiatan belajar mengajar pada perkuliahan bisa menerapkan daring, dan tatap muka secara bertahap, dan untuk SD-SMA, saat ini masih menerapkan sekolah daring.

Fasilitas olahraga, fasilitas umum, restoran, dan kafe, beroperasi dengan batasan 50 persen, dan untuk kegiatan seni, sosial, dan budaya, mulai dibuka dengan kapasitas 25 persen dari total daya tampung. Seluruhnya, wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini