MATA INDONESIA, JAKARTA – Bom bunuh diri di Gereja Hati Yesus yang Mahakudus atau Katedral Makassar terjadi di awal Pekan Suci. Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta menilai bahwa insiden pengeboman di rumah ibadah sebenarnya hanya salah satu opsi target pelaku teror.
“Rumah ibadah hanya salah satu opsi target,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Minggu 28 Maret 2021.
Sementara polisi menyatakan bahwa bom yang meledak di Katedral Makassar merupakan bom bunuh diri.
“Iya betul (bom bunuh diri), jadi sementara belum bisa ngasih keterangan lebih lanjut, jadi hanya membenarkan,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan.
Ia juga belum bisa memastikan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut. Termasuk kronologi ledakan itu.
Adapu berdasarkan situs Katedral Makassar, misa Minggu Palma dijadwalkan pada pukul 06.30 WITA, 08.30 WITA dan 10.30 WITA. Namun di masa pandemi, misa digelar dengan protokol kesehatan. Umat yang hadir di gereja dibatasi.