Orleans Masters: Tanggapan PBSI Satu Ganda Putri Dicoret karena Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Satu ganda putri Indonesia batal tampil di Orleans Masters 2021 karena positif Covid-19. PBSI menyayangkan kejadian ini.

Sebelumnya, BWF merilis pernyataan satu ganda putri Indonesia dicoret dari Orleans Masters 2021 karena salah satu pemain Merah-Putih dinyatakan positif Covid-19.

Dalam rilisnya, BWF tak menyebut nama pemain yang dicoret. Kini, diketahui ganda putri yang dicoret adalah Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.

Febriana/Amalia harus mundur disebabkan hasil swab test PCR Febriana pada Senin 22 Maret hasilnya positif. Sesuai regulasi yang berlaku di Prancis, pasangan ganda putri ini harus menjalani karantina mandiri selama 10 hari.

Sejauh ini, PBSI sudah berkoordinasi dengan KBRI di Perancis untuk membantu penanganan Febriana/Amalia selama menjalani karantina di hotel.

“Pertama kami menyayangkan ini terjadi pada pemain kami. Lewat Manajer Tim di sana yaitu Harry Hartono, kami sudah meminta swab test PCR ulang untuk memastikan hasil tersebut,” kata Kepala Bidang Humas dan Media PBSI, Broto Happy, Rabu 24 Maret 2021.

“Tetapi ternyata peraturan yang diterapkan di Perancis tempat turnamen dihelat ini berbeda. Tidak ada pengulangan swab test PCR,” ujarnya.

“Jadi kami menerima hasil swab test PCR yang dikeluarkan panitia setempat. Dan oleh karena itu kami sudah meminta Febriana dan Amalia untuk menjalani karantina sesuai aturan yang berlaku,” ungkapnya.

Mundurnya Febriana/Amalia karena Covid-19 tidak mempengaruhi wakil Indonesia yang lain. Delapan wakil Merah-Putih lain tetap melanjutkan berlaga di Orleans Masters.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hadapi Potensi Megathrust, BPBD Kulon Progo Siapkan Stadion Hingga Lapangan untuk Tempat Aman

Mata Indonesia, Kulon Progo - Wilayah pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki potensi terjadinya gempa megathrust dengan kekuatan mencapai 8,8 skala Richter. Gempa besar ini berisiko memicu tsunami dengan perkiraan ketinggian gelombang antara 18 hingga 22 meter.
- Advertisement -

Baca berita yang ini