Berkah Masa Pandemi, Sumut Mulai Ekspor Lidi ke Vietnam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Masa pandemi ini tidak menyurutkan langkah dari eksportir untuk bangkit. Salah satunya para pengarajin lidi dari Sumatera Utara (Sumut) yang kebanjiran pesanan.

Sumatera Utara mulai mengekspor lidi ke Vietnam setelah selama ini terfokus ke pasar India, Nepal, dan Pakistan.

“Sudah ada permintaan lidi dari Vietnam. Setelah selama ini dari India, Nepal, dan Pakistan,” ujar salah seorang eksportir lidi asal Sumut, Rianto Aritonang.

Ekspor lidi ke Vietnam untuk tahap awal sebanyak satu kontainer dengan nilai 11,6 ribu dolar AS.

“Kami terus berupaya meningkatkan ekspor lidi ke berbagai negara setelah selama ini fokus ke India, Nepal, dan Pakistan, ” ujar Rianto.

Ekspor lidi ke India masih berjalan lancar, meski masih ada pandemi COVID-19. Pekan depan misalnya, ada pengiriman lidi satu kontainer ke India.

Dengan semakin banyak ekspor, katanya, tentunya juga menolong ekonomi masyarakat yakni pengrajin dan pedagang pengumpul dari berbagai sentra khususnya Kabupaten Langkat. Selain dari Sumut, pasokan lidi untuk ekspor itu berasal dari Aceh, Riau, dan Jambi

“Ekspor lidi Sumut masih berpotensi besar untuk berbagai kebutuhan termasuk untuk hiasan dinding dan kebutuhan rumah tangga,” katanya.

Potensi yang besar itu tercermin dari realisasi ekspor pada Januari – Maret yang terus meningkat meski pandemi covid-19 masih terjadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini