Survei: Kisruh Demokrat Dongkrak Nama AHY di Bursa Capres, Kejar Prabowo

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kisruh di internal Partai Demokrat melalui KLB Deli Serdang, membawa dampak positif bagi nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh IndEX Research menunjukkan nama AHY masuk empat besar capres 2024. Adapun Prabowo Subianto masih menjadi calon terkuat di Pilpres 2024.

Survei IndEX Research dimana nama AHY melejit ini dilakukan pada 25 Februari-5 Maret 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Menariknya, AHY kata dia dari survei Agustus dan November 2020 hanya 1-2 persen, dalam waktu cepat menyalip sejumlah nama, kini elektabilitasnya mencapai tujuh persen.

“Prabowo, Kang Emil, dan Ganjar mantap sebagai top three capres 2024, dibayangi AHY yang tembus ke empat besar,” kata peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan di Jakarta, Jumat 12 Maret 2021.

Elektabilitas Prabowo fluktuatif di kisaran 19-22 persen sejak survei pada bulan Mei 2020 hingga November 2020 dan kini pada survei Maret 2021 mencapai 20,4 persen. Ridwan Kamil yang pada survei Mei dan November 2020 hanya 7-8 persen, kini bertengger di urutan kedua dengan elektabilitas 14,1 persen.

Ganjar dari survei Februari 2020 hanya 9 persen, melejit ke 14-15 persen pada survei Mei dan November 2020, dan kini tergeser menjadi 13,5 persen. “Prabowo masih sangat potensial dimajukan kembali pada Pemilu 2024 dengan lawan potensial antara Kang Emil atau Ganjar,” kata Hendri.

Di sisi lain Sandiaga Uno, dari 10-11 persen pada survei Mei 2020 melorot menjadi 6,8 persen, sedangkan Anies dari 13 persen pada Mei 2020, kini tinggal 6,3 persen.

“AHY diuntungkan oleh pertarungan internal di Partai Demokrat sebagai capres unggulan dari kalangan oposisi,” kata Hendri.

Adapun, Moeldoko yang mengudeta kepemimpinan Partai Demokrat hanya mampu meraih elektabilitas 0,4 persen atau di bawah 1 persen. “Kesan AHY sebagai figur yang dizalimi tampaknya mendulang simpati dari publik,” katanya.

Selain itu, ada nama-nama, seperti Tri Rismaharini (4,6 persen), Erick Thohir (3,3 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,7 persen), dan Giring Ganesha (2,1 persen). Berikutnya, Mahfud MD (1,6 persen), Puan Maharani (1,3 persen), Susi Pudjiastuti (1,1 persen), dan Airlangga Hartarto (1,0 persen).

Sisanya seperti halnya Moeldoko hanya di bawah 1 persen, antara lain Gatot Nurmantyo (0,7 persen). Mereka yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab 11,3 persen.

“Peta capres masih dinamis, apalagi masih banyak waktu hingga 3 tahun ke depan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Dekan Adab UINSA dicopot, SEMA PTKIN angkat bicara

Mata Indonesia, Surabaya – Senat Mahasiswa (SEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia turut merespon terkait dengan pencopotan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya yang dinilai sepihak dan tanpa proses yang jelas. Pencopotan yang dilakukan oleh Rektor UIN Surabaya, Prof Akhmad Muzakki, memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa dan civitas akademika UIN Surabaya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini