Eksekusi Mati, Tidak Otomatis Hilangkan Pengaruh Teroris

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Professor dari Rissho University Jepang Kimiaki Nishida menegaskan bahwa eksekusi mati tidak otomatis menghilangkan pengaruh teroris. Mereka sulit untuk tergantikan terlebih bila pengaruhnya begitu besar. Hal ini mengacu pada contoh kelompok radikal asal Jepang bernama Aum Shinrikyo.

“Mereka itu sosok tidak tergantikan walaupun sudah dieksekusi mati,” kata Kimiaki Nishida dalam Webinar bertema Pelajaran dari Pengalaman Jepang dengan Aum Shinrikyo: Pemahaman tentang Latar Belakang Agama dan Pendekatan Psikologis untuk Deradikalisasi, Senin 8 Maret 2021.

Kharisma pimpinan Aum Shinrikyo Shoko Asahara berhasil menarik perhatian berbagai golongan masyarakat di Jepang. Bahkan saat Asahara sudah dieksekusi mati pun, pengaruhnya masih kuat bagi sejumlah anggotanya.

Terbukti dari beberapa anggota yang masih bermeditasi di depan foto Asahara. Mereka mendengarkan ceramah sebagai pengiring Yoga.

“Tidak mengejutkan jika nanti akan ada Asahara lain di masa mendatang,” kata Nishida.

Sosok yang begitu kuat dalam diri seorang pemimpin kelompok radikal juga terlihat di Indonesia. Seperti salah satunya teroris Noordin M Top yang terlibat dalam insiden Bom Bali dan Hotel JW Marriot. Pakar terorisme dari Institute of Defense and Strategic Studies John Harrison pernah mengatakan bahwa Noordin sulit tergantikan karena kemapuan organisasi dan jaringan yang dimiliki.

Demikan halnya pada sosok Aman Abudrrahman alias Abu Sulaiman yang merupakan pimpinna kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Meski sudah dieksekusi mati namun organisasinya akan terus eksis menebar ancaman. Hukuman mati diperkirakan pada pimpinannya justru membuat nuansa kebencian terhadap pihak yang bertentangan dengan mereka menjadi semakin kuat.

Fenomena ini memperlihatkan ada kesamaan antara Indonesia dan Jepang yaitu perihal sosok pimpinan teroris yang memiliki pengaruh kuat di suatu kelompok teroris. Hal ini menjadi salah satu alasan kelompok tersebut masih eksis di tengah masyarakat.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini