Pirlo dan Misi Balas Dendam Juventus atas Porto

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Andrea Pirlo tengah berpikir keras untuk membalas kekalahan Juventus atas Porto pada leg kedua 16 besar Liga Champions, Rabu 10 Maret 2021 dini hari WIB mendatang.

Juventus kini dihadapkan pada banyak desakan untuk menang. Meskipun, Si Nyonya Tua hanya butuh kemenangan 1-0 saja untuk mengandaskan langkah Porto dan melaju ke babak 8 besar.

Sebagai upaya merebut kemenangan, Pirlo sudah merancang agar para punggawanya bermain secara teknis dengan tidak membuang-buang peluang. Ia yakin, kesempatan untuk membalas dendam masih terbuka lebar.

“Peluang masih terbuka, kami harus pintar dalam mengetahui bagaimana mengatur pertandingan untuk lolos. Besok adalah pertandingan yang menentukan di Liga Champions kami,” kata Pirlo, seperti dikutip dari laman UEFA, Senin 8 Maret.

“Kami harus memainkan permainan yang sangat teknis, karena kami akan menghadapi tim yang sangat kompak, dengan dua lini yang sangat rapat, sedikit ruang, dan sedikit waktu untuk berpikir. Itu akan membutuhkan teknik dan kesabaran,” ujarnya menambahkan.

Juventus kalah dengan skor 1-2 dari Porto pada leg pertama. Kala itu, Cristiano Ronaldo dkk kecolongan di awal laga, akibat kesalahan Rodrigo Bentacur yang melepas backpass ke arah Wojciech Szczesny. Gol kedua terjadi karena tidak rapatnya pertahanan Juventus.

Juventus juga tidak cukup bagus dalam penyelesaian akhir. Dari 12 percobaan ada lima on target, namun satu yang menjadi gol lewat Federico Chiesa.

Porto cukup efektif dengan delapan percobaan ada lima mengarah ke gawang dan dua berbuah gol. Padahal, penguasaan bola cuma 35 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini