Studi Terbaru Menyebut Orang Berkacamata Lebih Kebal Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Penelitian terbaru yang dilakukan di India menyebutkan bahwa orang yang berkacamata lebih kebal terhadap covid-19. Para peneliti melibatkan 304 mantan pasien covid-19.

Mengutip dari World of Buzz, studi yang dikeluarkan pada Maret 2021 tersebut berjudul ‘Resiko Penyakit Virus Corona di Antara Populasi yang Memakai Kacamata di India Utara’.

Dan hasilnya mengejutkan bahwa dari 40 persen populasi orang dewasa di India memakai kacamata. Tetapi hanya 19 persen dari mereka yang terinfeksi oleh covid-19.

Studi yang dilakukan sebelumnya pernah dibuat, dan hasilnya orang yang menggunakan kacamata setidaknya 8 jam sehari membuat presentasenya tertular covid-19 jauh lebih rendah.

Nah, alasan kenapa itu bisa terjadi, Profesor Yaneer Bar-Yam dari The New England Complex Systems Institute mencoba menganalisis fenomena ini.

Menurutnya orang yang menggunakan kacamata lebih kebal dari covid-19 karena benda tersebut menutupi mata. “Jika sesuatu mendarat di mata Anda. itu bisa berjalan melalui saluran yang turun ke hidung Anda. “Dari situlah Anda bisa terinfeksi oleh covid-19,” katanya.

Profesor Bar-Yam juga mencatat bagaimana temuan dalam penelitian di India sangat mirip dengan penelitian serupa lainnya yang dilakukan di Cina.

Selain itu, potongan-potongan yang ditemukan dalam partikel udara akan mengendap di kacamata bukan pada diri Anda. Memakai kacamata membuat Anda lebih kecil kemungkinannya untuk menyentuh mata, sehingga kecil kemungkinannya virus menginfeksi Anda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini