Waspada, Buruh Migran Indonesia Rentan Disusupi Ideologi Radikal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah buruh migran Indonesia ternyata rentan terlibat dalam jaringan kelompok teroris terutama ISIS. Bahkan beberapa orang bersedia menjadi calon ‘pengantin’ atau pelaku bom bunuh diri. Hal ini memperlihatkan bahwa ideologi radikalisme bisa menyusup masuk kepada Buruh Migran Indonesia. Mantan narapidana terorisme dan penulis buku ‘Internetistan Jihad Zaman Now’ Arif Budi Setyawan menilai bahwa salah satu penyebab Buruh Migran Indonesia rentan karena mengalam depresi tingkat tinggi.

“Faktor Pemicu juga sangat mudah ditemui. Diantaranya, depresi karena hidupnya tertekan di negeri orang, majikan yang kejam, masalah keluarga di kampung halaman dan persoalan lainnya,” kata Arif kepada Mata Indonesia News, Rabu 24 Februari 2021.

Salah satu contohnya yaitu buruh migran Indonesia yang menjadi simpatisan ISIS adalah Dian Yulia Novi. Ia divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur atas rencana serangan teror di depan Istana Negara pada 25 Agustus 2017. Ia terbukti direkrut menjadi simpatisan ISIS di Indonesia oleh kelompok pimpinan Bahrun Naim.

Selain itu, Pengadilan Negeri Jakarta Timur juga memvonis bersalah mantan buruh migran di Hoong Kong, Ika Puspita Sari karena terbukti mendanai aksi teror di Bandung.

Ketua International Migrants Alliance Eni Lestari menegaskan bahwa kondisi buruh migran terutama perempuan rentan karena ada paksaan dan kondisi ekonomi. Maka di tengah kondisi tersebut mereka cenderung memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk melepaskan tekanan.

Hal ini dimanfaatkan oleh pihak teroris untuk menarik buruh migran untuk bergabung dengan ISIS. Fenomena ini menambah stigma negatif dari masyarakat Hong Kong.

“(Ini terjadi) di tengah perjuangan mereka mewujudkan kebebasan beragama di kalangan buruh migran,” kata Eni.

Pertemuan antara buruh migran Indonesia dan para jihadis radikal di dunia maya menjadi momentum penyebaran ideologi radikal dan ekstrem.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini