Tergantikan Bahasa Modern, Nih ‘Bahasa Ibu’ di Dunia yang Mulai Langka

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – PBB menyatakan ada 6000 bahasa di seluruh dunia yang mulai terjajah dengan bahasa modern, perkembangan zaman dan teknologi yang sangat pesat. Padahal bahasa berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam berkomunikasi.

Saat ini di dunia, orang lebih suka mempelajari bahasa populer sehingga melupakan bahasa asli. Hal tersebut juga memengaruhi suatu budaya karena posisi bahasa lama kelamaan akan menjadi langka.

Berikut ‘Bahasa Ibu’ di dunia yang sudah mulai langka.

Chamicuro

Pada 2008, bahasa ini dianggap kritis karena sudah tergantikan dengan bahasa Spanyol dan merupakan bahasa yang tidak ada penerusnya. Hanya ada 8 orang di seluruh dunia yang fasih bahasa Chamicuro itu pun mereka yang sudah tua.

Liki

Tercatat, ada sekitar 5 orang yang fasih bahasa Liki. Bahasa ini ada berada di Kecamatan Sarmi, Jayapura, Indonesia. Setelah mengetahui hal tersebut, pemerintah setempat mengambil tindakan dengan memberi kabar ke masyarakat untuk kembali berbahasa Liki agar tidak punah.

Pada masanya bahasa ini sering digunakan oleh pejabat gereja lokal di wilayah itu. Bahasa Liki memiliki pencampuran bahasa lain, seperti bahasa Autronesia, bahasa Malayo-Polynesia, bahasa Timur Tengah, bahasa Timur Malayo-Polynesia, bahasa Kelautan, bahasa Barat Kelautan, bahasa Nugini Utara, bahasa Teluk Jayapura, dan bahasa Sarmi.

Chemehuevi

Bahasa ini digunakan oleh penduduk Ute, Colorado, Arizona, Amerika Serikat. Suku Chemehuevi yang merupakan penutur asli bahasa ini sulit ditemukan. Pada tahun 2007, ditemukan hanya ada tiga orang yang bisa bicara bahasa ini dan semuanya orang dewasa.

Kaixana

Dari 200 orang yang dulunya fasih berbahasa Kaixana sekarang hanya tinggal 1. Wilayah tersebut berada di dekat sungai Japura tepatnya di Brazil yang diambil alih oleh pemukim Portugis. Kini keberadaan orang yang bisa berbahasa Kaixana benar-benar terancam.

Taushiro

Berada di Kawasan sungai Tigre dan sungai Aucayacu yang merupakan anak sungai Ahuaruna, Peru. Dikenal sebagai bahasa Isolat,yang berarti tidak memiliki hubungan nyata dengan bahasa lain, membuatnya menjadi salah satu bahasa langka sekaligus punah.

Mereka yang berbicara bahasa Taushiro biasanya hanya berhitung sampai sepuluh menggunakan jari. Pada 2008, hanya ada 1 orang yang fasih sehingga keberadaaanya dikhawatirkan punah.

Dumi

Dahulu bahasa ini cukup populer yang digunakan orang-orang yang berasal dari pinggiran sungai Tekan, Nepal. Sekarang, hanya ada 8 orang yang fasih menggunakannya dan tak ada lagi generasi muda yang mau mempelajarinya. Tercatat bahasa ini pernah dipakai oleh orang-orang dari pegunungan Khotang, sebelah Timur Nepal.

Reporter : Rama Kresna Pryawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini