Tergenang Air, Tol Jakarta-Tangerang Masih Ditutup

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jalan tol Jakarta-Tangerang hingga Minggu Siang 21 Februari 2021 masih ditutup karena masih terdapat genangan air di Simpang Susun (SS) Bitung. Kendaraan sementara dialihkan untuk keluar melalui Gerbang Tol Cikupa.

”Saat ini Jasa Marga tengah melakukan penanganan di Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Terpantau di Simpang Susun (SS) Bitung, terdapat genangan dan masih dilakukan penutupan total di off ramp,” kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru, Minggu 21 Februari 2021.

Walau pompa dengan kapasitas 500 liter/detik terus dilakukan, namun Heru menyebut permukaan air belum signifikan karena curah hujan cukup tinggi dan limpasan air dari luar Right Of Way (ROW) jalan tol masih membebani sistem drainase dari SS Bitung.

Sedangkan, Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 19 arah Jakarta telah kembali normal dan genangan banjir di lokasi telah surut.

Sejak Sabtu 20 Februari 2021, Heru menyebut sejumlah penanganan telah dilakukan seperti menempatkan petugas pengaturan lalu lintas di lokasi, menutup sementara rest area Km 19 arah Cikampek, dan pembuatan tanggul sementara.

Kemudian, memfungsikan 5 unit pompa termasuk pompa Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), penambahan saluran samping untuk mengalirkan luapan air Kali Jambe Bekasi, dan memasang sandbag hingga pembersihan sampah banjir di Kali Jambe Bekasi.

Selain itu, Gerbang tol yang sudah dibuka kembali lainnya adalah Gerbang Tol Pondok Ranji pada jalur Jalan Tol JORR Pondok Ranji-Serpong dan Jalan Tol JORR Non S.

Kemudian, Gerbang Tol Jatibening dan Gerbang Tol Cibitung 7 arah Jakarta pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek juga sudah dibuka kembali dan bisa dilintasi kendaraan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini