WHO: Sungai di Seluruh Dunia Tercemar Antibiotik, Ekosistem Air Terancam

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Pencemaran lingkungan khususnya air makin memprihatinkan. Studi terbaru mengungkap bahwa, sungai di seluruh dunia terkontaminasi oleh antibiotik dengan kadar melebihi ambang batas.

Melansir AFP, para ilmuwan menemukan satu atau lebih antibiotik di dua per tiga dari 711 sampel yang diambil dari sejumlah sungai di 72 negara. Pada puluhan lokasi, konsentrasi antibiotik melebihi tingkat keamanan yang ditetapkan oleh Aliansi Industri AMR, kelompok perusahaan farmasi.

Negara-negara dengan tingkat pencemaran sungai yang melibatkan antibiotik tertinggi di antaranya Bangladesh, Kenya, Ghana, Pakistan, dan Nigeria. Di Bangladesh, konsentrasi antibiotik Metronidazole ditemukan sebanyak 300 kali di atas ambang batas.

Sementara di Eropa, salah satu situs penting di Austria memiliki konsentrasi antibiotik terbesar di Benua Biru.

“Hasilnya cukup membuka mata dan mengkhawatirkan, menunjukkan kontaminasi yang parah dari sungai di seluruh dunia,” ujar Alistair Boxall, seorang ilmuwan dari New York Environment Sustainability Institute.

Studi ini melengkapi kekosongan informasi dari penelitian sebelumnya dengan melengkapi data dari sejumlah negara yang belum sempat terpantau. Sebelumnya, penelitian menyebutkan, sungai di seluruh dunia dipenuhi oleh segala jenis obat bebas juga resep dokter.

Melihat tren saat ini, jumlah limbah farmasi yang masuk ke saluran air diperkirakan meningkat dua per tiga sebelum pertengahan abad. Kontaminasi antibiotik tak hanya berdampak pada satwa liar, tapi juga berkontribusi pada masalah resistensi antibiotik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengingatkan bahwa resisten antibiotik tengah jadi permasalahan utama saat ini. WHO meminta industri dan pemerintah untuk segera mengembangkan obat generasi baru.

Terlalu sering mengonsumsi obat menjadi salah satu penyebab utama resistensi antibiotik.

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini