Mengingat Maraknya Baliho Rizieq Shihab, Mantan Kepala Bais: Bentuk Propaganda

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah baliho bergambar eks pimpinan FPI Rizeq Shihab pernah terpampang di sekitar markas Front Pembela Islam (FPI) Jalan Petamburan. Selain itu ada juga tulisan yang bernuansa ajakan kepada masyarakat. Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis Laksda TNI (Purn) Soleman Ponto menilai bahwa hal ini merupakan bentuk propaganda.

“ Itu propaganda itu, yang paling jelas ketika menaikkan baliho itu propaganda yang terang benderang,” kata Soleman Ponto di kanal Youtube Medcom.id, Minggu 14 Februari 2021.

Ia menilai bahwa upaya propaganda tersebut telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Maka langkah yang dilakukan membubarkan organisasinya terlebih dahulu.

“Kan saya sudah pernah bilang, ini organisasi kuda troya sekarang kuda lumping lompat-lompat sendiri,” kata Soleman.

Adapun sejumlah baliho bergambar Rizieq Shihab terpampang di sejumlah titik. TNI tidak tinggal diam dan segera menurukan baliho tersebut. Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachamn yang menginstruksikan kepada pasukannya untuk melakukan pencopotan.

Polisi serta Satpol PP juga melakukan hal yang sama seperti yang terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Pencopotan spanduk dan baliho dilakukan karena FPI sudah dikategorikan organisasi yang tidak terdaftar.

Pencopotan spanduk dilakukan oleh tim gabungan Polri, Satpol PP, dan Dinas PRKP Palembang. Operasi tersebut dimulai pada malam hari dan melibatkan sekitar 90 personel.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini