Kasihan, 2 Harimau Putih Pakistan Mati akibat Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dua anak harimau putih ditemukan mati, diduga terinfeksi Covid-19, di Kebun Binatang Lahore, Pakistan.

Sebenarnya, dua harimau ini mati pada 30 Januari 2021 lalu. Namun, laporannya baru disampaikan, dan mengundang reaksi keras dari aktivis pelindung hewan di Pakistan.

Dalam laporan, disebutkan dua harimau itu sempat menjalani pengobatan panleukopenia kucing, yakni penyakit yang menyerang sistem kekebalan. Penyakit ini umum ditemukan di Pakistan.

Namun setelah diautopsi, barulah diketahui bahwa paru-paru binatang ini terinfeksi dan rusak parah.

Ahli patologi menyimpulkan kedua anak harimau putih itu mati akibat Covid-19.

“Setelah kematian mereka, pengelola kebun binatang melakukan tes terhadap semua petugas, dan enam dinyatakan positif, termasuk satu petugas yang menangani anak harimau tersebut,” kata Wakil Direktur Kebun Binatang Lahore Kiran Saleem, seperti dikutip pada Sabtu 13 Februari 2021.

“Anak-anak harimau itu mungkin tertular virus dari orang yang menangani dan memberi mereka makan,” ujarnya menambahkan.

Sementara pendiri Justice for Kiki Animal Rescue and Shelter Zulfishan Anushay mengkritik tajam kejadian tersebut.

“Dua anak harimau putih terakhir telah mati di kebun binatang Lahore dan sekali lagi kelalaian manajemen dan pihak berwenang muncul,” kata Anushay.

Ia mengatakan harimau putih adalah satwa langka. Mereka membutuhkan habitat dan lingkungan khusus untuk hidup sehat.

Kendati demikian, Kiran Saleem membantah tuduhan pengabaian di kebun binatang yang dikelolanya. Dia mempersilakan aktivis pelindung hewan untuk datang dan memeriksa sendiri protokol keselamatan serta kebersihan di kebun binatang Lahore.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Samsung A15: Performa Tinggi untuk Kebutuhan Harian dengan Fitur Canggih dan Desain Modern

Pernah nggak kamu merasa smartphone yang kamu pakai nggak cukup cepat buat aktivitas harian? Samsung A15 hadir sebagai solusi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini