Impian Fernando Pamungkas Ikuti Jejak Bagus dan Brylian Main di Eropa

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOUGHBOROUGH – Fernando Pamungkas bertekad mengikuti jejak Bagus Kahfi dan Brylian Aldama yang bermain di Eropa. Dia berharap, impiannya bisa terwujud melalui program Garuda Select.

Fernando Pamungkas menjadi salah satu pemain yang kembali dipanggil mengikuti Program Garuda Select untuk kedua kalinya. Setelah tampil bagus pada musim kedua, Nando kembali dipilih oleh Dennis Wise dan Des Walker untuk masuk ke skuad musim ketiga.

Musim lalu, Nando tampil di 10 pertandingan bersama Garuda Select. Ia menjadi salah satu pemain andalan di lini tengah dalam formasi 4-3-3 bersama David Maulana dan Brylian Aldama.

“Saya merasa beruntung karena bisa kembali bergabung dengan Garuda Select. Sepanjang musim kemarin saya merasakan perkembangan baik dari segi fisik, teknik, dan pemahaman taktik. Menurut saya, bisa kembali bergabung di musim ketiga menjadi kebanggaan dan kesempatan bagi saya untuk terus meningkatkan kemampuan,” ujar pemain yang biasa disapa Nando.

“Tak hanya itu, saya bersyukur karena selama mengikuti #GarudaSelect saya juga merasakan perkembangan di kehidupan sehari-hari. Hidup di luar negeri jauh dari keluarga membuat saya menjadi lebih mandiri dan percaya diri,” katanya.

Nando punya mimpi Garuda Select musim ini menjadi pembuka jalannya untuk bermain di Eropa. Ia berharap bisa mengikuti jejak seniornya Bagus Kahfi dan Brylian, yang juga pernah main bareng di Garuda Select angkatan kedua.

“Menurut saya Garuda Select adalah jalan yang sangat berharga untuk bisa berkarier di Eropa, terbukti dengan Bagus yang baru bergabung dengan FC Utrecht dan Brylian yang akan bergabung bersama HNK Rijeka di Kroasia. Saya ingin bisa menjadi seperti mereka bermain di klub Eropa dan memperkuat Tim Nasional Indonesia,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini