Tak Main-main, Bareskrim Polri Bongkar Habis Kasus Rekening FPI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bareskrim Polri memastikan akan menindak tegas soal pemblokiran rekening Front Pembela Islam (FPI). Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, sudah ada 92 rekening yang diamankan.

Sebelumnya, Polri dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan rapat koordinasi terkait beberapa rekening FPI. Hal itu diungkapkan langsung oleh Brigjen Rusdi Hartono.

“92 rekening tersebut terdiri dari pengurus pusat FPI, daerah dan beberapa individu yang terkait,” kata Rusdi.

Sementara itu, 92 rekening tersebut terdapat di 18 bank yang ada di Indonesia. Hasil dari PPATK pun akan terus diselidiki oleh Polri.

“Polri akan melihat segala kemungkinan, tentunya hasil dari PPATK juga akan menjadi masukan untuk Bareskrim,” ucap Rusdi.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menuturkan mengamankan sejumlah rekening milik Front Pembela Islam (FPI). Rekening tersebut diblokir karena untuk keperluan analisis aktivitas keuangan mencurigakan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini