MATA INDONESIA, JAKARTA – Teka teki sebuah tulisan yang ada di atas batu tua berumur 230 tahun, kini terkuak sudah apa isi pesannya. Sebelumnya, hal tersebut menjadi misteri yang sulit dipecahkan bahkan bagi warga Desa Plougastel, Prancis.
Tulisan yang menjadi misteri itu terdapat di sebuah batu setinggi satu meter yang terletak di sebuah teluk wilayah Brittany. Wilayah yang hanya dapat diakses ketika airnya surut. Pada batu itu, terlihat sebuah gambar kapal dan hati dengan tanda salib di atasnya, namun isi pesannya masih menjadi misteri.
Dikutip dari BBC, Pimpinan Desa Plougastel Prancis yang letaknya di wilayah Barat Laut Prancis terus berusaha memecahkan misteri yang beredar. Mereka kemudian mengadakan sebuah lomba dengan tujuan untuk menguak misteri batu yang terletak di wilayah Pantai Brittany.
Lomba yang diadakan oleh Pimpinan Desa tersebut mencakup skala yang cukup luas, yakni berskala internasional. Hal itu karena para ahli lokal yang sudah tidak mampu lagi memecahkan dan memahami pesan yang terkandung di atas batu tua itu.
Perlombaan internasional tersebut dimenangkan oleh dua orang laki-laki yang berhasil menafsirkannya dengan cukup logis. Menurut Wali Kota Dominique Cap, terjemahan mereka berbeda, namun cerita yang dihasilkan sangat mirip.
Menurut tafsiran dari kedua pemenang, pesan yang terkandung dalam misteri tulisan itu berisi tentang peristiwa kematian mengenaskan. Kedua pemenang sepakat bahwa batu yang bisa dikatakan sebagai prasasti itu dibuat sebagai sebuah tanda mengenang seseorang pria yang telah meninggal dunia.
Sebenarnya, prasasti tersebut sudah ditemukan beberapa tahun yang lalu, namun dengan segala usaha yang sudah dikerahkan, para akademisi lokal gagal menafsirkannya, diadakanlah sebuah perlombaan untuk menerjemahkan maksud dari tulisan pada batu.
Banyak negara yang mengirim terjemahan pesan misteri pada kompetisi berskala internasional itu, termasuk Amerika Serikat, Thailand, dan sebagian besar berasal dari Prancis. Menurut para pejabat setempat, terdapat 61 hasil terjemahan dari kompetisi yang diadakan. Serge yang tidak memiliki keahlian mendayung, perahunya terbalik akibat hempasan angin kencang, bunyi bagian terpenting isi pesan dalam misteri itu menurut dua orang pemenang kompetisi.
Robert Faligot dan Noel Rene Toudic dinobatkan sebagai dua orang pemenang yang berhasil menguak misteri yang selama ini sulit terpecahkan. Noel Rene Toudic merupakan seorang guru bahasa Inggris yang juga sebagai ahli bahasa Celtic. Atas kemampuannya itu, ia mengatakan bahwa penulisnya ialah seorang pria semi-terpelajar yang memakai bahasa Breton abad ke-18 dalam gaya bahasanya.
Kedua pemenang dalam kompetisi itu meyakini bahwa pesan itu ditulis dalam bahasa Breton. Namun, terdapat juga beberapa kata dalam bahasa Wales. Pesan misteri tersebut terdiri dari 20 baris, memakai huruf atau serangkaian kata dari Prancis modern, serta terdapat pula huruf ala Skandinavia seperti huruf Ø. Pada batu itu juga ditemukan tulisan tahun 1786 dan 1787, menunjukkan pesan dari peristiwa mengenaskan itu terjadi sebelum Revolusi Prancis pada tahun 1789.
Dua orang pemenang itu layak disebut sebagai pemenang karena interpretasinya yang paling masuk akal. Hal itu membuat para sejarawan menyimpulkan bahwa teori penafsirannya sangat logis. Dia adalah penjelmaan dari keberanian dan joie de vivre. Di suatu tempat di pulau itu dia terhempas dan mati, bunyi terjemahan dari tulisan di atas batu oleh kedua pemenang.
Kedua pemenang yang berhasil pecahkan teka teki batu tua itu mendapatkan sejumlah uang sebagai tanda hadiah oleh Pimpinan Desa Plougastel, Prancis. Hadiah yang diberikan pada 24 Februari 2020, uang sebesar 1.679 Poundsterling atau setara 30 juta Rupiah.
“Masih ada jalan panjang untuk menyelesaikan misteri seutuhnya, namun setidaknya hasil dari kompetisi itu sebagai langkah besar ke depan,” ujar Wali kota Dominque Cap.
Reporter : Irania Zulia