Radikalisme Juga Sasar Agama Kristen, Ini Sederet Organisasinya.

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Isu radikalisme merupakan sebuah isu yang hangat karena terus dibicarakan khususnya di Indonesia. Namun selama perjalanannya, isu radikalisme kerap diidentikan dengan satu agama saja. Padahal radikalisme agama bisa berjadi tidak terbatas terhadap agama apapun.

Semua agama bisa terpapar paham radikalisme, salah satunya seperti Kristen. Pada umumnya radikal yang mengatasnamakan agama Kristen umumnya, dimotivasi oleh keinginan untuk membangun masyarakat berlandaskan nilai-nilai Kristiani.

Untuk merealiasikan tujuannya tersebut, mereka kerap menggunakan kekerasan. Terdapat beberapa organisasi ekstremis Kristen yang masih aktif di Amerika Serikat dan berbagai negara lainnya.

  1. Army of God

Sebuah organisasi ekstrem di Amerika Serikat yang menentang keras praktik aborsi. Untuk mencapai tujuannya agar aborsi bisa hilang, mereka tidak segan melakukan kekerasan.

  1. Ku Klux Klan

Kelompok yang berdiri pada tahun 1860an ini berlandaskan pada agama Kristen Protestan. Mereka kerap melakukan kekerasan terhadap imigran yang beragama Katolik dan Yahudi di tempat ibadah mereka.

  1. Lord’s Resistance Army (LRA)

Kelompok ekstremis Kristen ini sudah beroperasi sejak tahun 1986. Tujuan terbentuknya kelompok ini adalah untuk menggulingkan pemerintah dengan pemerintahan berbasis ajaran Kristen.

  1. National Liberation Front of Tripura

Kelompok radikal Kristen yang berada di India. Kelompok ini berusaha untuk memisahkan diri dari India dan membentuk negara sendiri yang mereka sebut dengan Kerajaan Allah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini