Keputusan AS Masukkan Yaman Houthi ke Dalam Daftar Teroris Tuai Pro dan Kontra

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Amerika Serikat berencana memasukkan gerakan Yaman Houthi ke dalam organisasi teroris asing. Namun, rencana ini mendapat tentangan dari mantan Duta Besar AS yang bertugas di Timur Tengah, Ryan Crocker.

Ia menilai, keputusan tersebut mengkhawatirkan dan dapat mengancam pembicaraan damai dan mempersulit upaya memerangi krisis kemanusiaan terbesar di dunia yang disebabkan oleh agresi koalisi pimpinan Arab Saudi terhadap Yaman.

Keputusan untuk memasukkan gerakan Yaman Houthi -yang mendapatkan dukungan dari Iran, ke dalam daftar hitam akan diumumkan paling cepat pada Senin (11/1). Upaya tersebut dilakukan ketika pemerintahan Presiden AS terpilih, Joe Biden bersiap untuk mengambil alih pemerintahan pada 20 Januari.

Kendati begitu, pemerintahan Trump tetap mengizinkan pengiriman pasokan kemanusiaan ke Yaman dan bersikeras bahwa aturan sanksi AS dalam banyak kasus memberi ruang bagi organisasi bantuan untuk bekerja. Namun, sumber tersebut menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.

Keputusan AS memasukkan gerakan Yaman Houthi ke dalam daftar hitam menjadi subjek perdebatan sengit selama beberapa pekan, akan organisasi terlarang dan pengiriman bantuan.

Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi mengintervensi Yaman tahun 2015, mendukung pasukan pemerintah yang memerangi kelompok Houthi atau yang dikenal dengan Ansarallah –otoritas de facto di Yaman Utara.

Para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa berusaha menghidupkan kembali pembicaraan damai guna mengakhiri perang karena penderitaan negara itu juga diperburuk oleh merosotnya sektor ekonomi dan mata uang, serta pandemi virus corona.

PBB menggambarkan Yaman sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan 80% warga membutuhkan bantuan. Pejabat tinggi PBB telah memperingatkan, jutaan orang menghadapi kelaparan dan lebih banyak uang dibutuhkan untuk mengirimkan bantuan.

“Ini sama sekali tidak menarik. Apakah ada elemen di antara Houthi yang pernah terlibat dalam aksi teroris? Tentu. Sama seperti kelompok lain di Timur Tengah,” kata Ryan Crocker, melansir Reuters, Senin, 11 Januari 2021.

“Houthi adalah bagian integral dari masyarakat Yaman. Mereka selalu begitu. Ini membuat musuh strategis dari kekuatan lokal yang telah menjadi bagian dari Yaman selama beberapa generasi. Mereka bukan pion Iran,” sambungnya.

Pada November tahun lalu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan Yaman berada dalam bahaya kelaparan terburuk yang pernah terjadi di dunia selama beberapa dekade. Ia juga memperingatkan terhadap langkah sepihak karena AS mengancam akan memasukkan Houthi ke daftar hitam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini