MATA INDONESIA, JAKARTA– Tempe dan Tahu menjadi makanan khas Indonesia yang tak kalah enak dari makanan lezat lainnya. Bukan hanya di Indonesia, makanan sejenis tempe ini juga sangat populer di berbagai belahan dunia dengan ciri khasnya masing-masing.
Tempe merupakan makanan olahan hasil proses fermentasi biji kacang kedelai dengan menggunakan jamur rhizopus atau ‘ragi tempe’. Selain rasanya yang enak dimasak dengan cara apapun, gizi yang terkandung didalamnya sama setara dengan keju, yogurt, hingga roti.
Tempe bukan lagi sebagai makanan yang identik untuk kalangan menengah ke bawah. Dengan berbagai kreasi pengolahannya, saat ini tempe menjadi makanan asli Indonesia yang dikonsumsi untuk semua kalangan.
Dalam buku History of Tempeh yang ditulis oleh William Shurtleff dan Akiko Aoyagi, disebutkan bahwa ada masa kacang kedelai itu disebut Kacang Jepun. Hal itu menunjukan bahwa variasi pengolahan dan fermentasi kacang kedelai sangat beragam. Namun, Tempe menjadi satu-satunya cara fermentasi dengan menggunakan ragi atau jamur rhizopus yang mengikat rebusan kedelai menjadi satu bagian yang utuh.
Rizhopus Oligosporus, kepanjangan dari nama jamur proses fermentasi ini hanya bisa aktif dan membentuk suatu tempe pada suhu ideal 30 atau 31 derajat celcius. Suhu yang tipikal Indonesia punya. Tempe bisa terbentuk secara alami di Indonesia tanpa alat bantu khusus. Maka, di luar negara Indonesia yang mempunyai suhu tropis tidak memungkinkan untuk bisa membuat Tempe walaupun sama-sama menggunakan bahan dasar kacang kedelai.
Makanan berbahan utama kacang kedelai sejenis Tempe juga terdapat di negara lain. Apa saja kah makanan sejenis tempe itu?
Berikut makanan sejenis tempe yang ada di luar Indonesia:
Natto dari Jepang
Natto makanan hasil fermentasi dari biji kacang kedelai yang berasal dari Jepang. Terbuat dengan bantuan bakteri Bacillus subtilis, natto memiliki bau yang unik dan tekstur lengket antar biji-biji kedelai yang menyatu satu sama lain.
Tekstur lengket yang ikonik dari hidangan ini adalah hasil dari bakteri natto yang memecah protein menjadi komponen seperti asam glutamat. Asam glutamat ini kemudian membentuk serangkaian serabut lengket antar biji kedelainya.
Makanan tradisional dari Jepang ini memiliki gizi tinggi seperti tempe karena bahan utamanya yang sama. Selain mempunyai khasiat dapat melindungi dari stroke, serta jantung, natto dikenal memiliki manfaat untuk menghilangkan stress juga membantu proses diet. Orang-orang di jepang mengonsumsinya sebagai sarapan pagi hari yang disediakan di atas semangkuk nasi.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang tahun 2016, rata-rata orang di Jepang mengonsumsi 41 bungkus natto setiap tahunnya.
Di Cina ada Tahu
Sama seperti Tempe dengan bahan dasar kacang kedelai, namun Tahu bertekstur halus. Sehingga dapat mudah dikonsumsi dari anak-anak hingga orang tua. Tahu juga sering diolah orang Indonesia, namun ternyata Tahu bukan asli dari Indonesia.
Tahu berasal dari Cina yang telah dikenal sejak 2000 tahun lalu. Istilah ‘tahu’ merupakan serapan dari bahasa Hokkian ‘Tauhu’ yang secara harfiah berarti ‘kedelai yang difermentasi’. Endapan dari sari biji kacang kedelai inilah yang mengalami fermentasi koagulasi sehingga jadilah Tahu.
Dikutip dari historia.id, tahu dibawa oleh orang-orang Tionghoa ke Nusantara pada abad ke-10 sesuai dengan penuturan ahli sejarah J.J. Rizal. Dalam buku Dapur Naga di Indonesia karya Suryatini N. Ganie juga menjelaskan bahwa teknologi pembuatan tahu menyebar secara cepat ke seluruh Asia Timur Raya, sebelum masuk ke Nusantara.
Reporter : Irania Zulia