Donald Trump Ketahuan Marahi Pejabat Georgia soal Suara Pilpres AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump masih belum menerima kekalahannya. Presiden Trump kini mendesak rekannya sesama partai Republik, yang juga merupakan Menteri Luar Negeri negara bagian Georgia, Brad Raffensperger untuk menemukan cukup suara guna membatalkan kekalahannya di Pilpres AS tahun lalu.

Tekanan tersebut diketahui dilakukan Presiden Trump melalui sambungan telepon. The Washington Post memperoleh rekamanan percakapan di mana Trump diketahui memarahi Raffensperger, di sisi lain Presiden Trump juga memberikan sanjungan.

Presiden Trump juga meminta Raffensperger untuk segera bertindak, bahkan mengancamnya dengan konsekuensi kriminal yang tidak jelas, apabila Raffensperger menolak permintaan Presiden Trump.

Sepanjang panggilan telepon, Raffensperger dan penasihat umum kantornya menolak pernyataan Trump. Mereka menjelaskan, presiden mengandalkan teori konspirasi yang dibantah dan bahwa 11.779 suara kemenangan Presiden AS terpilih, Joe Biden di Georgia adil dan akurat.

“Tidak mungkin saya kehilangan (suara saya) Georgia,” kata Trump, kalimat yang diucapkannya secara berulang kali saat menelepon. “Tidak mungkin. Kami menang dengan ratusan ribu suara,” sambungnya, melansir NDTV, Senin, 4 Januari 2021.

Pada Minggu (3/1), Presiden Trump bahkan berkicau di akun Twitter-nya, yang ia tujukan untuk Raffensperger. Saat itu ia menulis bahwa Raffensperger tidak mau atau tidak dapat menjawab pertanyaan seperti penipuan surat suara di bawah meja, penghancuran surat suara, pemilih di luar negara bagian, pemilih yang mati, dan banyak lagi yang tidak diketahui.

Raffensperger pun menanggapi dengan tweetnya sendiri: “Dengan hormat, Presiden Trump: Apa yang Anda katakan tidak benar.”

Joe Biden mengklaim kemenangan di negara bagian Georgia. Ini merupakan kali pertama bagi Partai Demokrat yang berhasil memenangkan di Georgia sejak kemenangan Bill Clinton tahun 1992 atau 29 tahun silam.

Kemenangan Biden di Georgia menambah 16 suara elektoralnya menjadi 306 suara. Angka tersebut sama dengan perolehan suara yang didapat Presiden Donald Trump tahun 2016. Perhitungan akhir menunjukkan Biden memenangkan Pemilihan Presiden AS 2020 dengan raihan 306 suara elektoral dan 232 suara electoral untuk Trump.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini