MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Inggris mengeluarkan izin bahwa warganya dapat disuntik vaksin virus corona yang berbeda pada kesempatan tertentu. Sejauh ini belum ada hasil akan level kekebalan maupun risiko dari vaksin campuran tersebut.
Jelas langkah yang ditempuh Inggris ini merupakan hal yang baru terjadi. Kendati begitu, pemerintah Inggris mengatakan bahwa orang-orang dapat diberikan kombinasi dua suntikan vaksinasi virus corona yang berbeda, misalnya jika dosis vaksin yang sama habis.
Maksud dari dua vaksin yang berbeda adalah vaksinasi virus corona akan diberikan dalam dua kali suntikan dan selang beberapa pekan dari suntik vaksinasi pertama. Dan bukan dirancang untuk dicampur secara bersamaan.
“Apabila vaksin yang sama tidak tersedia, atau bila produk pertama yang diterima tidak diketahui, maka masuk akal untuk menawarkan satu dosis produk yang tersedia secara lokal untuk melengkapi jadwal,” menurut pedoma, melansir Reuters tersebut.
Kepala imunisasi di Public Health England, Mary Ramsay, mengatakan, ini hanya akan terjadi pada kesempatan yang sangat jarang dan bahwa pemerintah tidak merekomendasikan pencampuran vaksin, yang memerlukan setidaknya dua dosis yang diberikan dalam beberapa pekan.
“Setiap upaya harus dilakukan untuk memberi mereka vaksin yang sama, tetapi jika tidak memungkinkan, maka lebih baik memberikan dosis kedua dari vaksin lain daripada tidak sama sekali,” kata Mary Ramsay.
Wabah virus corona di Inggris telah menewaskan lebih dari 74 ribu jiwa –angka kematian tertinggi di Eropa. Para pejabat kesehatan pun berlomba memberikan dosis untuk membantu mengakhiri pandemi karena kekhawatiran yang tumbuh bahwa layanan kesehatan akan kewalahan.
Awal pekan ini, pemerintah Inggris kembali mengaktifkan rumah sakit darurat yang dibangun saat awal virus corona menyerang. Inggris sendiri berada di garis depan dalam menyetujui vaksin virus corona baru dan menjadi negara pertama yang memberikan otorisasi darurat kepada raksasa farmasi Pfizer – BioNTech, vaksin AstraZeneca – Universitas Oxford pada bulan lalu.