MATA INDONESIA, JAKARTA – Teknologi Cina benar-benar tak bisa dianggap enteng. Setelah menciptakan matahari buatan, kini para ilmuwan di Negeri Tirai Bambu tengah menggarap program pengendalian cuaca.
Menurut Dewan Negara Cina, program pengendalian cuaca ini ditargetkan efektif bekerja pada area yang mencapai 5,5 juta kilometer persegi.
Cina menjamin, teknologi yang dipakainya nomor wahid. Alat untuk mendukung program ini ditargetkan tuntas pada 2025 mendatang.
“China akan memiliki sistem modifikasi cuaca pada 2025, terimakasih untuk terobosan dan penelitian teknologi,” kata salah satu pejabat Dewan Negara Cina, seperti dikutip dari CNN, Jumat 1 Desember 2020.
Kemudian, program modifikasi cuaca ini salah satu tujuannya adalah menciptakan hujan salju buatan, termasuk mengendalikannya untuk berhenti.
“Manfaat modifikasi cuaca, termasuk potensi menstabilkan cuaca untuk keperluan pertanian, perlindungan ekologis, dan bahkan upaya tanggap darurat seperti kebakaran hutan.”
Menurut studi, konsep penyemaian awan bekerja dengan cara menyuntikkan sejumlah kecil perak iodida ke awan yang mengandung banyak kelembapan. Kemudian mengembun di sekitar partikel yang terbentuk dan akhirnya jatuh sebagai hujan.
Keberhasilan penyemaian awan ini sangat bergantung pada atmosfer. Peneliti juga kesulitan membedakan antara hujan buatan dan hujan alami.