Sebut Perayaan Hari Ibu Haram, Alissa Wahid Sentil Ulama UAS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Putri Gus Dur Alissa Wahid angkat bicara terait pernyataan Ustaz Abdul Somad soal Perayaan hari Ibu itu haram dan kafir. Menurutnya, jika memelihara tradisi yang baik sebenarnya tak masalah. Terlebih tradisi menghormati ibu.

“Sekarang, banyak ulama hadir dalam kehidupan kita. Mana ajaran yang perlu diikuti? Yang tidak membuat kita penuh dengan kebencian kepada setiap makhluk Allah SWT, yang meninggikan harkat kemanusiaan, yang memelihara kebaikan bersama. Memelihara bangsa juga. Gitu aja kok repot,” kata Alissa dalam akun Twitternya.

Menurut Alissa, setiap orang berhak mengutarakan pendapat sepanjang tidak melanggar hak konstitusi warga negara lain, serta tidak melanggar martabat kemanusiaan dan kemaslahatan bersama.

“Ya enggak apa-apa, dia berhak atas pendapatnya. Boleh dong. Kita juga berhak atas pendapat kita, yang selalu berpijak pada prinsip al-muhafadhah ala al-qadiim as-shalih, wa akhdzu bi al-jadid al-ashlah. Memelihara tradisi yang baik dan mengambil pembaharuan yang lebih baik,” katanya.

Maka itu, dirinya meminta agar publik tak perlu takut terhadap perbedaan pandangan. Sepanjang tidak melanggar hak konstitusi warga negara yang lain.

Adapun, dalam kehidupan bernegara dan beragama, menurutnya, dari kacamata banyak ulama tidak melanggar martabat kemanusiaan dan kemaslahatan bersama.

“Esensi ajaran agama ada di membangun kemaslahatan bersama dan mengangkat martabat kemanusiaan. Ulama-ulama kita mengajarkan itu kan?” katanya.

Sehingga, kata dia jika ada praktik pembaharuan tapi sesuai esensi ajaran agama seperti peringatan hari ibu atau vaksinasi sekalipun maka hal tersebut sah-sah saja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini