AS Menggunakan Visa sebagai Senjata Melawan Cina

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Cina akan melakukan pembalasan terhadap mereka yang menyakiti Negeri Tirai Bambu. Hal ini ditegaskan oleh Kementerian Luar Negeri Cina, sebagai tanggapan atas larangan visa Amerika Serikat tambahan terhadap pejabat mereka.

Paman Sam menggunakan visa sebagai senjata melawan Cina. Dalam konferensi pers, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Wang Wenbin mengatakan, fakta ini sangat mengganggu urusan dalam negeri Cina.

Melansir Reuters, Selasa, 22 Desember 2020, AS memberlakukan  pembatasan visa tambahan kepada para pejkabat Cina atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Keputusan ini diambil menjelang akhir masa jabatan Presiden AS, Donald Trump.

Pada awal Desember, AS mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan anggota Partai Komunis Cina dan keluarga mereka ke Negeri Paman Sam. Pergeseran kebijakan membatasi validitas visa perjalanan untuk anggota partai dan keluarga menjadi satu bulan untuk sekali kedatangan.

Sebelumnya, anggota Partai Komunis mendapatkan hak yang sama dengan warga Cina lainnya, yaitu dapat memperoleh visa pengunjung AS hingga jangka waktu 10 tahun.

Kebijakan ini merupakan bagian dari tindakan berkelanjutan untuk melindungi AS dari “pengaruh jahat” Partai Komunis Cina, mengutip pernyataan resmi Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS.

Kebijakan terbaru visa ini dipastikan akan menambah daftar panjang konflik Beijing dan Washington yang telah terpuruk itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini