Apakabar Mobil Esemka? Sudah Bangkrut? Begini Kondisi Terakhirnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masih ingat mobil buatan dalam negeri Esemka? Pasti kamu mengira sekarang sudah bangkrut karena lama tak terdengar kabarnya? Padahal, perlahan tapi pasti mobil yang 60 persen komponennya buatan Indonesia itu tetap mendapat pesanan.

Seperti dikutip dari Instagram @esemkaindonesia, mobil Indonesia yang pabriknya di Boyolali, Jawa Tengah itu pada Desember 2020 ini mengirim pesanan antara lain ke Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat dan vendor PLN di Lampung.

Sebelumnya sejumlah instansi pemerintah pusat dari daerah juga sudah membelinya seperti Kementerian Pertahanan, TNI AU, Pemerintah Kota Semarang serta beberapa instansi lainnya.

PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) saat ini hanya fokus memproduksi dua varian kendaraan niaga yang diberi nama Bima yaitu pick up bermesin 1.200 CC dan 1.300 CC.

PMI memesan 3 unit Esemka Bima 1.200 CC untuk membantu operasi di wilayah bencana Gunung Merapi.

Kiprah Esemka sebenarnya sudah dimulai pada 2007, namun baru dikenal di seluruh Indonesia pada 2012 saat menghadirkan kendaraan sport utility yang diberinama Esemka Rajawali.

Setelah sempat menghilang selama beberapa tahun, akhirnya September 2019 mereka resmi memproduksi serta fokus memasarkan dua varian Esemka Bima. Pabrik perakitannya diresmikan Presiden Jokowi.

Esemka terus meningkatkan suku cadang lokalnya yang sekarang sudah hampir 70 persen. Bahkan sebagian besar mesinnya diproduksi di PT CPM yang membuat blok mesin dan transmisi. Hanya ring piston dan ECU yang masih

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini