MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebuah bom meledak di wilayah Distrik Gilan, Provinsi Ghazni, Afghanistan. Akibat insiden ini, 11 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka.
Parahnya, semua korban tewas akibat bom tersebut adalah anak-anak. Ledakan disebut berasal dari motor becak yang sudah dipasang bom secara sengaja.
Mengutip Associated Press, Jumat 18 Desember 2020, juru bicara pemerintah setempat, Wahidullah Jumazada berkata, bom meledak pada siang hari, saat aktivitas tengah padat.
Ia menjelaskan, bom itu disembunyikan di becak motor yang dikendarai seorang lelaki, dengan cara menyamar sebagai pedagang.
Kemudian, pelaku mengarahkan becak motor itu ke sebuah perkampungan untuk menjual barangnya. Ia lalu dikerumuni oleh anak-anak, dan tiba-tiba bom meledak.
Pemerintah setempat mengutuk keras aksi teror ini, dan mengatakan kemungkinan jumlah korban tewas akan bertambah.
Sampai saat ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab. Jumazada menyatakan saat ini aparat sedang menyelidiki mengapa anak-anak menjadi target serangan bom.
Insiden itu terjadi setelah Pimpinan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley, menggelar pertemuan dengan para perwakilan Taliban di Doha, Qatar. Mereka membahas soal kesepakatan dari sisi militer terkait perjanjian damai AS dan Taliban pada Februari lalu.