MATA INDONESIA, JAKARTA – Bos kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora kabarnya telah keluar dari sarangnya, dan mulai meminta-minta hasil tani masyarakat di Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Ali Kalora bersama anggotanya disebut telah meminta paksa makanan berupa jagung dan ubi kepada petani. Namun, polisi segera membantah kabar yang sempat meresahkan masyarakat tersebut.
“Menyikapi isu atau informasi tentang kemunculan kembali kelompok MIT Poso di Lemban Tongoa Kabupaten Sigi, yang mengatakan meminta jagung dan ubi kepada petani adalah tidak benar,” kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto, seperti dikutip dari Merdeka, Rabu 16 Desember 2020.
Kepastian tidak benarnya kabar tersebut, menurut Didik, adalah hasil dari pengumpulan informasi yang dilakukan tim khusus dari kepolisian. Tak ada satupun warga yang mengaku pernah bertemu dengan Ali Kalora.
“Tim dari Polda Sulawesi Tengah telah diturunkan ke lapangan untuk mengumpulkan informasi dari warga yang ada di lemban Tongoa, tidak ada keterangan warga yang mengetahui atau melihat adanya kemunculan kembali kelompok MIT Poso untuk meminta jagung dan ubi kepada petani,” ujarnya.
Ali Kalora adalah salah satu buronan paling dicari oleh kepolisian. Ia telah berulang kali melakukan aksi brutal, seperti yang belum lama terjadi yakni pembantaian satu keluarga di Sigi.