MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup menguat di akhir pekan, 11 Desember 2020. Mengutip data Bloomberg, rupiah berada pada posisi Rp 14.080 per dolar AS atau menguat 0,18 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan mata uang garuda disebabkan oleh fokus pemerintah terhadap penanganan pandemi corona. Pemerintah telah menganggarkan biaya sebesar Rp 637,3 miliar untuk pembelian 3 juta dosis vaksin covid-19 dari Badan Anggaran Bendahara Umum Negara Kementerian Keuangan.
“Indonesia telah menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dan sebanyak 1,8 juta dosis vaksin lainnya akan tiba pada tahap berikutnya dan diharapkan bisa disuntikkan serentak kepada para tenaga kesehatan,” ujarnya, Jumat sore.
Vaksin tahap pertama yang telah tiba akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan yang ada di Jawa dan Bali, sedangkan tenaga kesehatan yang ada di luar Jawa dan Bali divaksinasi menggunakan vaksin yang tiba tahap kedua.
Pelaksanaan vaksinasi secara nasional akan dilakukan bertahap dan berjenjang, sesuai dengan ketersediaan vaksin COVID-19. Sasaran penerima vaksin direncanakan sebanyak 107.206.544 orang yang berada pada usia produktif, yaitu 18 tahun hingga 59 tahun.
Dengan datangnya vaksin maka ekonomi Indnesia akan kembali membaik dan itu bisa terlihat dari grafik PDB di Kuartal II yang sebesar 5,32 persen. Sementara di Kuartal III sebesar 3,49 persen.
“Kita harus tetap optimis dan membantu pemerintah agar Kuartal IV, pertumbuhan ekonominya lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya,” katanya.
Walaupun data eksternal mendukung ke arah negatif namun pelaku pasar oftimis bahwa ekonomi Indonesia akan kembali bangkit sehingga arus modal asing kembali masuk di pasar dalam negeri itu bisa terlihat dari menguatnya mata uang garuda.