Pembunuh Ilmuwan Nuklir Terkemuka Iran Berhasil Ditangkap

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Seorang penasihat ketua parlemen Iran mengungkapkan kepada kantor berita semi-resmi Iran, ISNA bahwa beberapa dari mereka yang terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Teheran, Mohsen Fakhrizadeh berhasil ditangkap.

Teheran menyalahkan musuh lama, Israel atas pembunuhan yang terjadi pada 27 November terhadap Fakhrizadeh yang dianggap oleh dinas intelijen Barat dan Israel sebagai sosok penting dalam program rahasia senjata nuklir Iran. Namun, kabar tersebut telah berulang kali dibantah Teheran.

“Pelaku pembunuhan ini, beberapa di antaranya telah diidentifikasi dan bahkan ditangkap oleh dinas keamanan, mereka tidak akan lolos dari keadilan,” kata penasihat Hossein Amir-Abdollahian, melansir Reuters, Rabu, 9 Desember 2020.

“Apakah Zionis (Israel) mampu melakukan hal ini sendiri dan tanpa kerja sama, misalnya dinas (intelijen) Amerika atau dinas lain? Mereka pasti tidak dapat melakukan hal itu,” sambungnya.

Iran telah memberikan rincian kontradiktif mengenai kematian Fakhrizadeh dalam penyergapan di dekat kota Teheran. Saat itu, sang ilmuwan nuklir tengah bersama sang istri dan dikawal 11 orang.

Seorang komandan senior Pengawal Revolusi mengungkapkan pembunuhan itu dilakukan dari jarak jauh dengan kecerdasan buatan dan senapan mesin yang dilengkapi dengan “sistem pintar yang dikendalikan satelit.”

Para saksi sebelumnya mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa sebuah truk meledak sebelum sekelompok pria bersenjata melepaskan tembakan ke mobil Fakhrizadeh.

Sementara para ahli dan pejabat menyatakan, pembunuhan sang ilmuwan nuklir terkemuka itu mengungkap celah keamanan yang menunjukkan pasukan keamanan Iran mungkin telah disusupi dan bahwa Iran rentan terhadap serangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini